Kesadaran Berasuransi Semakin Tinggi

JAKARTA, KOMPAS — Mahalnya biaya kesehatan yang harus disisihkan oleh setiap keluarga Indonesia pada saat ini, mendorong peningkatan penjualan polis asuransi kesehatan di dalam negeri. Namun, di sisi lain, perusahaan asuransi kesehatan harus menanggung jumlah klaim yang cenderung meningkat. Dalam 10 tahun terakhir, kenaikan biaya rumah sakit meningkat hingga 364 persen, sementara pendapatan masyarakat cenderung tidak bisa beradaptasi kepada kenaikan tersebut. Hal ini dipicu kemajuan alat medis dan kecanggihan obat-obatan serta peralatan rumah sakit yang membuat biaya perawatan semakin mahal. "Kesadaran mengenai pentingnya proteksi kesehatan juga meningkat setelah diperkenalkan BPJS Kesehatan," ujar Presiden Direktur Prudential Jens Reisch di Jakarta, Senin (20/2), di sela-sela peluncuran produk asuransi kesehatan Pruprime Healthcare. Sebelumnya, Ketua Bidang Regulasi dan Best Practices Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Maryoso Sumaryono mengatakan, klaim kesehatan meningkat 28,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau menjadi Rp 9,29 triliun pada akhir 2016. Menurut Maryoso, kenaikan klaim itu menggambarkan kesadaran masyarakat atas pentingnya perlindungan kesehatan yang semakin tinggi. Kenaikan inflasiReisch juga mengutarakan, tren jumlah klaim asuransi kesehatan juga mengalami kenaikan. "Seiring dengan kenaikan inflasi, jumlah klaim juga meningkat. Namun, klaim masih terjaga," ujarnya. Kebutuhan masyarakat atas proteksi kesehatan ini ditangkap oleh perusahaan-perusahaan asuransi. Mereka menawarkan dua produk asuransi, perlindungan dari penyakit kritis dan asuransi kesehatan. Asuransi perlindungan penyakit kritis diberikan secara lumsum kepada nasabah yang terdiagnosis mengidap salah satu dari beberapa jenis penyakit kritis. Uang pertanggungan dari asuransi penyakit kritis ini dapat memenuhi kebutuhan biaya hidup yang timbul dari ketidakmampuan untuk bekerja, atau menutupi biaya di luar biaya rumah sakit, seperti transpor atau penginapan bagi keluarga yang menunggu pasien. Sementara asuransi kesehatan memberikan penggantian untuk biaya-biaya rumah sakit, seperti biaya dokter, biaya operasi, dan biaya obat. Kedua macam produk asuransi kesehatan yang ada di pasaran tersebut dapat saling melengkapi. (JOE)