logo Kompas.id
EkonomiPengembang Menggarap Kelas...
Iklan

Pengembang Menggarap Kelas Menengah-Bawah

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS Potensi pasar menengah-bawah terus mengalami pertumbuhan di tengah perekonomian yang belum pulih. Oleh karena itu, pengembang besar mulai gencar menggarap properti segmen tersebut dengan harga perdana di bawah Rp 1 miliar per unit.Hal tersebut diutarakan Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto di Jakarta, Selasa (21/2). Beberapa properti menengah-bawah yang digarap pengembang besar antara lain Apartemen Podomoro Park di Jakarta Timur (Agung Podomoro Land), Apartemen South Gate di Jakarta Selatan, Apartemen Klaska Residence di Surabaya (Sinar Mas Land), dan Apartemen The Newton (Grup Ciputra). Ferry memperkirakan, pada tahun ini akan ada momentum pertumbuhan properti di Indonesia. Namun, efeknya tidak akan terasa dalam waktu dekat walaupun sektor apartemen milik (strata title) di Jakarta mulai membaik dengan pertumbuhan harga yang diprediksi akan naik 5 persen dari awal tahun, atau meningkat sekitar 3,8 persen dibandingkan 2016. Dari data Colliers International Indonesia, suplai apartemen di Jakarta sepanjang 2016 mencapai 19.271 unit atau tumbuh 12,3 persen. Sementara tingkat okupansi apartemen berkisar 86 persen, dengan harga penawaran rata-rata Rp 31,65 juta per meter persegi atau naik 3,8 persen. Secara terpisah, pengamat properti Panangian Simanungkalit memprediksi, proyek perumahan segmen menengah-bawah dengan harga unit di bawah Rp 500 juta dan segmen menengah dengan harga berkisar Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar dinilai masih mendominasi pasar. Dengan tingkat kekurangan rumah di Indonesia mencapai 11 juta, potensi perumahan menengah-bawah dinilai tetap besar. Pasar menengah ke bawah masih akan menjadi andalan pertumbuhan properti dengan kontribusi sekitar 70 persen dari pasar perumahan.Penjualan disesuaikanSecara terpisah, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk Hermawan Wijaya dalam paparan Proyeksi Sinar Mas Land 2017 mengatakan, pihaknya menjadikan penjualan lahan komersial sebagai tumpuan meraup pendapatan pada 2017. Adapun target penjualan rumah tapak atau residensial diturunkan karena pasar masih lemah. Perusahaannya juga menargetkan penjualan lahan untuk kebutuhan komersial sebesar Rp 2,85 triliun, naik dari penjualan yang didapat pada 2016 sebesar Rp 1,66 triliun. Sementara target penjualan dari residensial sebesar Rp 3,53 triliun, lebih rendah dibandingkan penjualan 2016 sebesar Rp 4 triliun. "Sekitar 90 persen lahan kami ada di Jabodetabek, dan Bumi Serpong Damai adalah areal yang paling luas sekitar 4.800 hektar per Desember 2016. Di sana, lahan di sepanjang jalan utama merupakan area komersial," ujarnya. (LKT/NAD)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000