BALIKPAPAN, KOMPAS - Perekonomian Indonesia di tahun 2017 secara umum akan lebih baik dari tahun 2016. Namun, pertumbuhannya tidak akan signifikan karena faktor pendorong yang bisa membuat loncatan pertumbuhan, tidak ada.
Demikian benang merah dari acara Entrepreuner Networking Forum, di Balikpapan, Jumat (23/2). Acara yang diselenggarakan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk itu menghadirkan pembicara Ekonom Unika Atma Jaya Jakarta A Prasetyantoko dan Wakil Direktur Utama BTPN Ongki Wanadjati Dana.
"Bank Dunia memprediksi pertumbuhan Indonesia bisa mencapai 5,3 persen. Akan tetapi, pemerintah memperkirakan pertumbuhan hanya 5,1 persen. Tahun 2016, pertumbuhan kita 5,02 persen. Itu artinya, pertumbuhan kita tidak akan signifikan. Karena itu, sebaiknya kita menekuni yang kecil-kecil, tetapi banyak dan akhirnya menjadi besar," kata Prasetyantoko.
Ongki mengatakan, BTPN terus berkembang karena melakukan inovasi dan kreatif. "Setelah berhasil meluncurkan BTPN Wow! untuk meningkatkan inklusi perbankan lebih luas, kami juga membantu nasabah prasejahtera produktif. Jumlah kreditnya kecil, hanya Rp 1 juta - Rp 3 juta, tetapi karena mereka produktif, akhirnya mereka makin besar," kata Ongki.