Industri PerhiasanFokus Pasar Domestik
BANDUNG, KOMPAS — Pelaku usaha dalam industri perhiasan emas melihat potensi pasar domestik yang masih besar. Pelaku usaha mulai membuka jaringan waralaba toko emas, meluncurkan perdagangan elektronik (e-dagang), dan memperluas pasar di luar Jawa.Potensi itu dikatakan Presiden Komisaris PT Hartadinata Abadi Ferriyady Hartadinata dan Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Sandra Sunanto di Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/2). "Kita masih fokus di pasar dalam negeri karena potensi masih besar," kata Ferriyady.Oleh karena itu, menurut Ferriyady, PT Hartadinata Abadi masih fokus memperbesar pangsa pasar di dalam negeri melalui beberapa strategi. Tahun ini, ditargetkan pangsa pasar perhiasan emas PT Hartadinata mencapai 15 persen. Ferriyady memperkirakan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik, permintaan produk perhiasan emas akan bertambah. Meski demikian, dia mengingatkan, stabilitas politik dan keamanan perlu dijaga agar penjualan produk perhiasan emas tidak terganggu. Sandra mengungkapkan, nilai penjualan perhiasan emas di pasar domestik rata-rata diperkirakan mencapai Rp 21 triliun per tahun. Tahun lalu, pangsa pasar PT Hartadinata Abadi baru menguasai pangsa pasar 10 persen. Untuk memperbesar pangsa pasar, PT Hartadinata Abadi mulai menawarkan waralaba toko emas kepada pengusaha yang berminat berbisnis perhiasan dengan merek Toko Mas ACC. Selain itu, tahun ini, PT Hartadinata Abadi juga merencanakan meluncurkan e-dagang.Saat ini, volume produksi perhiasan PT Hartadinata Abadi sebesar 600 kilogram per bulan dengan jumlah tenaga kerja mencapai 500 orang. Dengan penambahan pangsa pasar tersebut, PT Hartadinata ditargetkan memproduksi perhiasan emas sebanyak 750 kilogram per bulan.Sandra menambahkan, produk perhiasan emas sebenarnya tidak hanya digunakan masyarakat sebagai sarana investasi, tetapi juga menjadi bagian dari budaya. Dalam acara-acara budaya di tengah masyarakat sering kali diperkaya dengan penggunaan produk-produk perhiasan yang terbuat dari emas. (FER)
