logo Kompas.id
EkonomiInklusivitas Masih Rendah
Iklan

Inklusivitas Masih Rendah

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Implementasi inklusi keuangan masih rendah. Program Strategi Nasional Keuangan Inklusif itu justru banyak menjangkau masyarakat yang telah memiliki rekening di bank. Padahal, program itu untuk masyarakat yang belum mendapat akses perbankan.Hal itu mengemuka dalam konferensi pers hasil penelitian Layanan Keuangan Digital dan Laku Pandai: Inklusivitas, Kendala, dan Potensi di Jakarta, Selasa (28/2). Penelitian tersebut dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.Tim LPEM melakukan penelitian tersebut di Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh, serta Lombok Timur dan Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pemilihan daerah itu berdasarkan pada indikator kesiapan ketersediaan listrik, sinyal telekomunikasi, internet, dan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang masih rendah. Survei dilakukan dengan mewawancarai 246 pemilik usaha (agen) dan 444 pengguna.Peneliti senior LPEM UI, Chaikal Nuryakin, mengatakan, dari akses pengguna layanan keuangan digital (LKD) dan Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai), masyarakat pengguna kedua layanan tersebut, yaitu sebesar 90 persen, memiliki rekening bank. Artinya mereka adalah nasabah bank.Adapun yang sisanya, yaitu sebesar 10 persen, adalah pengguna yang sebelumnya belum pernah terakses layanan perbankan. Hal itu menunjukkan kalau inklusi keuangan baru sebatas memberikan tambahan layanan atau layanan ekstra kepada nasabah bank."Seharusnya inklusi keuangan itu benar-benar menyasar masyarakat yang belum terakses perbankan," ujarnya.Menurut Chaikal, tim peneliti juga menemukan banyak agen yang masih berlokasi dekat dengan bank dan ATM. Lokasi agen rata-rata berjarak 2,31 kilometer (km) atau sekitar 17 menit dari bank terdekat. Sementara itu, jarak pengguna LKD dan Laku Pandai ke agen dan ATM terdekat lebih kurang 2 km.Hal itu menunjukkan kalau inklusi keuangan di Aceh dan NTB belum menjangkau masyarakat di pedalaman atau pinggiran. Padahal, tujuan utama dari program Strategi Nasional Keuangan Inklusif adalah memberikan akses perbankan kepada masyarakat di daerah-daerah yang jauh dari bank, terutama di pedalaman dan pinggiran."Kendala yang paling sering dihadapi para agen terutama adalah kualitas sinyal yang belum kuat dan ketersediaan uang tunai. Adapun masalah yang dihadapi pengguna adalah lambatnya transaksi dan dana tidak sampai," katanya.Berada di kotaCountry Manager MicroSave Digital Financial Services Grace Retnowati mengemukakan, agen LKD dan Laku Pandai di Aceh dan NTB kebanyakan masih berada di dalam kota. Data MicroSave menunjukkan sebanyak 60 persen agen berada di kota, sedangkan 40 persen tersebar di wilayah pedesaan."Hal itu perlu ditinjau kembali agar layanan keuangan inklusif benar-benar tepat sasaran atau menjangkau masyarakat yang belum terakses layanan perbankan. Faktanya banyak agen masih berada di perkotaan, sehingga masyarakat yang tinggal di pelosok belum terjangkau," ujarnya.Sementara itu, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK pada 2016 menunjukkan, pemahaman dan akses layanan keuangan masyarakat Indonesia meningkat dalam tiga tahun terakhir. Meski demikian, literasi dan inklusi keuangan di daerah-daerah terpencil serta pemahaman masyarakat terhadap risiko produk layanan keuangan masih harus ditingkatkan.Indeks literasi keuangan pada 2016 sebesar 29,66 persen. Artinya, dari 100 penduduk Indonesia, sebanyak 29 orang paham literasi keuangan. Adapun indeks inklusi keuangan 67,82 persen. Artinya, 67 dari 100 penduduk memiliki akses terhadap produk dan layanan keuangan. (HEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000