logo Kompas.id
EkonomiE-Dagang Indonesia Terbesar di...
Iklan

E-Dagang Indonesia Terbesar di ASEAN

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia berpotensi menjadi negara terbesar dalam industri e-dagang di wilayah Asia Tenggara dengan dukungan jumlah penduduk, tingkat penggunaan internet, dan penggunaan telepon pintar yang besar. Oleh karena itu, keberadaan pasar e-dagang harus terus ditingkatkan dengan berbagai upaya, termasuk inovasi aplikasi pemasaran. CEO PT aCommerce Solusi Lestari, selaku perusahaan penyedia layanan e-dagang di Asia Tenggara, Hadi Kuncoro, dalam Seminar Brand Commerce di Jakarta, Kamis (2/3), mengatakan, dibandingkan lima negara terbesar Asia Tenggara lainnya, yaitu Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, jumlah penduduk Indonesia terbanyak, mencapai 262 juta jiwa. Sementara jumlah penduduk di Indonesia dan lima negara tersebut sebanyak 563 juta jiwa. Jumlah pengguna internet juga terbesar, mencapai 53,2 juta jiwa, dengan pengguna telepon pintar 63,9 juta jiwa. Meskipun demikian, dari jumlah pengguna internet dan telepon pintar, belum semuanya menjadi pembeli di pasar online (daring). Pada 2016, jumlah penduduk Indonesia yang berbelanja di pasar daring hanya 24,7 persen. "Ini kenapa online harus jadi momentum ke depan," ujarnya. Oleh karena itu, aCommerce berkomitmen dan berupaya memberikan kontribusi untuk meningkatkan pertumbuhan industri e-dagang di Indonesia. Selain memperluas pasar domestik, aCommerce bertekad membantu bran lokal untuk bisa melakukan penetrasi pasar di Asia Tenggara, tanpa harus membuka cabang di luar negeri. Saat ini, produk lokal yang sudah menembus pasar di luar negeri antara lain produk-produk muslim, hijab, dan juga komestik. aCommerce juga terus berupaya berinovasi untuk mengatasi kendala biaya logistik yang tinggi dan kerap jadi kendala dalam perdagangan e-dagang. Inovasi baruGuna menciptakan efisiensi sistem logistik dan juga memperluas pasar e-dagang, aCommerce menawarkan inovasi baru pada tahun ini, yaitu B2All Commerce Platform. Inovasi ini mengintegrasikan semua sistem, dengan tujuan memberikan kesempatan bagi produk bermerek untuk melakukan pemasaran melalui berbagai saluran, yakni antara pelaku usaha, langsung ke konsumen, melalui distributor, ke karyawan, ke pemerintah, dan ke perusahaan.Ketua Umum Asosiasi E Commerce Indonesia (idEA), Aulia E Marinto mengatakan, prospek e-dagang di Indonesia pada 2017 masih menarik, seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal itu didorong banyaknya pemain baru yang muncul. Diperkirakan, pertumbuhan industri e-dagang, dari sisi jumlah pelaku dan volume transaksi pada tahun ini akan meningkat sekitar 30 persen. Kondisi ini didukung semakin banyak masyarakat yang menyadari bahwa transaksi daring lebih mudah dan aman. Selain dari sisi pelaku e-dagang, seperti pengecer dan UKM, pertumbuhan juga akan dialami industri logistik dan jasa pembayaran.Menurut Aulia, beberapa hal yang mendukung potensi pertumbuhan e-dagang di Indonesia adalah perekonomian Indonesia yang semakin baik, infrastruktur internet dari Sabang sampai Merauke, serta semakin murahnya telepon pintar sebagai alat untuk transaksi. Selain itu, dukungan pemerintah akan membuat industri ini terus berkembang. Dukungan secara langsung diberikan oleh Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di industri ini melalui kebijakan ekonomi pemerintah. (WIE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000