logo Kompas.id
EkonomiTeknologi Digital untuk Dukung...
Iklan

Teknologi Digital untuk Dukung Ekonomi Rakyat

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Gerakan nasional 1.000 usaha rintisan terus didorong untuk mendukung ekonomi kerakyatan yang juga sudah mengarah ke pembiayaan dan investasi melalui teknologi finansial. Melalui gerakan tersebut, ekonomi kerakyatan diharapkan dapat makin tumbuh. Perbankan konvensional juga diharapkan dapat berkolaborasi dalam pengembangan inklusi keuangan berbasis teknologi. Hal itu mengemuka dalam konferensi pers Digital BNVLabs yang diluncurkan PT Bank Bukopin Tbk di Jakarta, Kamis (2/3). Hadir dalam acara itu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Direktur Utama Bukopin Glen Glenardi, Direktur Pengembangan Bisnis dan Informasi Bukopin Adhi Brahmantya, dan Chief Executive KIBAR Yansen Kamto.Yansen mengatakan, gerakan nasional 1.000 usaha rintisan sudah dilakukan di enam kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Pesertanya sebanyak 19.184 pembuat aplikasi dan yang lolos seleksi sebanyak 3.354. "Kami fokus pada teknologi yang bermanfaat bagi ekonomi kerakyatan, misalnya membuat aplikasi yang memudahkan petani, peternak, usaha kecil menengah, dan nelayan," ujarnya.Arah selanjutnya adalah melihat usaha rintisan teknologi finansial (tekfin). Mereka dapat berkolaborasi dengan perbankan dalam layanan keuangan kepada masyarakat. Di sektor perbankan, bank mulai mengembangkan tekfin. Salah satunya adalah Bukopin yang bekerja sama dengan KIBAR membangun BNVLabs atau ruang eksperimen dan wadah inkubasi untuk melahirkan usaha rintisan, untuk memberi solusi finansial. "Kami tidak sekadar membiayai usaha rintisan, tetapi juga mengajak mereka bekerja sama. Mereka bisa membantu Bukopin mengembangkan segmen yang digarap Bukopin, seperti pertanian, kesehatan, perdagangan, dan UKM," ujarnya.Glen Glenardi mengatakan, tahun ini pihaknya berinvestasi sekitar Rp 300 miliar untuk pengembangan tekfin. Investasi itu termasuk juga untuk mengembangkan BNVLabs.Pertumbuhan ekonomi Rudiantara berharap agar usaha rintisan tidak hanya mengedepankan bisnis, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. "Perbankan nasional juga harus mulai memikirkan dan membuat model bisnis baru di sektor consumer banking. Perbankan perlu mengintegrasikan diri dengan gelombang perbankan dalam bentuk baru, yaitu tekfin," ujarnya. Menurut Rudiantara, peluang perbankan menggandeng tekfin dan mengembangkan inklusi keuangan sangat besar. Saat ini, ada 170 juta orang di Indonesia yang menggunakan telepon seluler dan baru 130 juta di antaranya mengakses internet. Jumlah penduduk yang memiliki rekening di bank, lebih sedikit lagi, yakni sekitar 80 juta orang."Sebenarnya tidak ada alasan bagi perbankan untuk tidak bisa menjangkau mereka. Mereka memiliki telepon seluler dan pengguna internet, tetapi masih ada yang belum terjangkau perbankan," katanya.Andreas Senjaya, CEO i-Grow, yang bergerak di bidang pengembangan pertanian organik mengatakan, pihaknya memberi informasi lahan siap tanam bagi para investor yang mau berinvestasi. Saat ini, ada 1.200 hektar lahan yang sudah ditanami dan 1.000 ha di antaranya panen dengan dikelola 2.200 petani. "Kami memanfaatkan tekfin peer to peer lending, tetapi pembayaran ke petani masih tunai karena banyak petani belum punya rekening bank. Ke depan, kami akan bantu petani dapat mengakses perbankan," katanya.Sementara itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengirim Ahli Jasa, perusahaan rintisan di bidang teknologi layanan cuci pakaian, untuk berkompetisi di Start Up World Cup (SWC) 2017, Silicon Valley, Amerika Serikat, pada 24 Maret 2017. Ahli Jasa menjuarai SWC Indonesia yang diadakan oleh Bekraf dan perusahaan modal ventura, Fenox VC, pada 23 Agustus 2016. (HEN/MED)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000