logo Kompas.id
EkonomiDaya Tarik Indonesia Meningkat
Iklan

Daya Tarik Indonesia Meningkat

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis al-Saud ke Indonesia diyakini dapat meningkatkan daya tarik Indonesia bagi wisatawan mancanegara. Raja Salman menjadi faktor pendorong yang positif sebagai tokoh dan orang yang ditokohkan di Timur Tengah. Menteri Pariwisata Arief Yahya berpendapat, Raja Salman merupakan salah satu sosok yang berpengaruh di Timur Tengah. "Beliau itu tokoh dan ditokohkan. Dia datang ke Indonesia secara gratis pula. Bagi kalangan pemasaran, kondisi seperti itu sangat mahal dan itu betul-betul kita promosikan," kata Arief seusai rapat di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/3).Salah satu upaya untuk mengelola kedatangan Raja Salman adalah mempromosikan kunjungannya ke Indonesia. Pemerintah, kata Arief, telah menghabiskan 50 persen anggaran promosi ke media televisi di Timur Tengah saat ini. Kedatangan Raja Salman diyakini mampu menarik minat orang, khususnya dari Timur Tengah, untuk berkunjung ke Indonesia.Arief berani memastikan, tahun depan, kunjungan wisatawan dari Timur Tengah naik paling tidak 50 persen. Kedatangan Raja Salman ke Bali juga bisa menaikkan reputasi Bali. "Bali dan Raja Salman bertemu, dampaknya nanti akan dahsyat," kata Arief.Tidak hanya meningkatkan minat wisatawan Timur Tengah, kunjungan Raja Salman juga mendorong ketertarikan pengusaha Arab Saudi menanamkan investasi di sektor wisata di tiga lokasi, yakni Mandeh (Sumatera Barat), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Tanjung Kelayang (Bangka Belitung). Pada 2015, jumlah wisatawan dari Timur Tengah yang datang ke Indonesia sebanyak 180.000 orang dan naik secara drastis menjadi 240.000 orang pada 2016. Namun, kunjungan wisatawan Timur Tengah ke Malaysia mencapai 300.000 orang. "Kami berharap, dengan kedatangan Raja Salman, wisatawan Timur Tengah bisa menjadi 360.000 orang tahun depan," kata Arief. TorajaJumat kemarin, sejumlah menteri menghadiri rapat mengenai pengembangan kawasan wisata prioritas nasional. Pemerintah menambah satu lokasi prioritas menjadi 11 kawasan prioritas. Kawasan wisata prioritas baru itu adalah Toraja, Sulawesi Selatan, karena dinilai memiliki daya tarik kuat, tetapi minim akses. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Toraja memiliki modal kultur, produk kopi, dan alam yang kuat. Salah satu hal mendasar yang menjadi bahan diskusi adalah ketersediaan sarana jalan, pelabuhan, dan bandar udara. Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yakin bahwa setelah kunjungan Raja Salman, akan banyak kemudahan dalam bidang penerbangan. Dengan mengacu pada kesepakatan kerja sama 1 Maret di Bogor, tidak akan ada pembatasan penambahan jumlah penerbangan ke Arab Saudi. Pemerintah menyelesaikan penambahan rute penerbangan itu dalam dua bulan ke depan. Pemerintah berupaya menghubungkan pengembangan rute itu dengan moda transportasi lain. Meskipun akan menambah rute penerbangan di sejumlah kota di Arab Saudi, pemerintah memprioritaskan penambahan rute penerbangan ke Jeddah dan Madinah. Hal ini beralasan karena permintaan penambahan rute penerbangan di dua kota ini sangat tinggi. (NDY)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000