logo Kompas.id
EkonomiMembeli Masa Depan
Iklan

Membeli Masa Depan

Oleh
· 2 menit baca

Setiap orang akan menua merupakan sebuah keniscayaan. Orang yang semula produktif, bersemangat, dan bekerja pagi hingga lewat tengah malam pada akhirnya akan menghadapi masa istirahatnya. Usia semakin bertambah, tenaga semakin berkurang, ditambah penyakit yang menggerogoti. Tidak jarang, sosok yang sudah renta tetapi masih harus bekerja keras menghidupi keluarga seperti ketika tubuhnya masih sehat. Padahal, kekuatan jasmani sudah jauh berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Menjadi tua, istirahat dari kegiatan rutin di tempat kerja, pergi ke rumah sakit secara rutin untuk memeriksa kesehatan, punya waktu untuk menekuni hobi, berjalan-jalan ke tempat yang belum sempat dikunjungi, dan uang di dompet masih dapat memenuhi kebutuhan harian merupakan impian sebagian orang. Hal itu bukan sekadar impian jika disiapkan dengan baik. Tidak ada orang yang dapat menghindar dari penuaan, tetapi banyak yang dapat dilakukan agar masa tua lebih menyenangkan. Menyisihkan penghasilan yang didapatkan pada masa produktif merupakan salah satunya. Pemerintah dan perusahaan tempat kita bekerja mungkin menyediakan tunjangan pensiun. Akan tetapi, menurut perhitungan, skema jaminan hari tua dari pemerintah dan perusahaan hanya dapat menutupi 30 persen dari kebutuhan di masa pensiun. Jika hanya mengandalkan program pensiun dari pemerintah dan perusahaan, tentu hanya sebagian kecil impian di masa tua yang dapat terwujud. Bahkan, jangan-jangan kita masih harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan gaya hidup. Ada orang yang beranggapan, persiapan masa tua dapat dilakukan nanti ketika masa tua sudah di depan mata. Padahal, waktu tidak dapat diputar kembali. Semakin panjang waktu yang kita miliki untuk mempersiapkannya, semakin banyak kesempatan kita untuk mengembangkan aset, kemudian menikmatinya di hari tua. Banyak jenis aset yang dapat disimpan lalu dijadikan sandaran di hari tua. Misalnya, sedikit demi sedikit membeli reksa dana, saham, atau obligasi. Masa investasi yang panjang memungkinkan kita mengakumulasi aset berisiko tinggi, tetapi dapat bertumbuh cepat. Semakin mendekati masa pensiun, bobot aset berisiko tinggi harus dikurangi karena keamanan menjadi semakin penting. Aset berisiko tinggi itu dapat dialihkan menjadi aset yang berisiko lebih rendah, seperti obligasi negara atau pasar uang. Properti juga merupakan salah satu pilihan. Properti yang disewakan seperti rumah kos, rumah toko, dan kios dapat memberikan arus kas bulanan. Arus kas ini dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup.Menyisihkan penghasilan sedikit demi sedikit ketika kita masih produktif sama seperti membeli masa depan. Dengan demikian, kita bisa memperoleh kehidupan yang lebih baik. (Joice Tauris Santi)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000