logo Kompas.id
EkonomiTren Harga Minyak Meningkat
Iklan

Tren Harga Minyak Meningkat

Oleh
· 4 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Tren harga minyak bumi Indonesia meningkat sejak pengumuman pemangkasan produksi minyak anggota OPEC akhir tahun lalu. Pemerintah perlu mengantisipasi dampak kenaikan harga minyak itu terhadap harga jual bahan bakar minyak dalam negeri.Dalam pengumuman Tim Harga Minyak Indonesia pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga minyak Indonesia (ICP) Februari 2017 naik 0,62 dollar AS per barrel dibandingkan Januari 2017. Maka, dibandingkan dengan triwulan IV-2016, tren ICP meningkat, terutama jika dikaitkan dengan kebijakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak atau OPEC memangkas produksi minyak anggotanya. Kenaikan ICP tersebut seiring dengan kenaikan harga minyak dunia yang juga dijadikan patokan, yakni Brent naik dari 55,45 dollar AS per barrel menjadi 56 dollar AS per barrel dan WTI naik dari 52,61 dollar AS per barrel menjadi 53,46 dollar AS per barrel. Harga patokan OPEC juga naik dari 52,4 dollar AS per barrel menjadi 53,37 dollar AS per barrel.Pengajar Universitas Trisakti, Jakarta, Pri Agung Rakhmanto, berpendapat, kenaikan ICP dan patokan lain sangat dipengaruhi langkah negara-negara yang tergabung dalam OPEC. Jika kebijakan pengurangan produksi tidak benar-benar diterapkan dan terjadi kelebihan pasokan dari produksi minyak serpih (shale oil) dari Amerika Serikat, harga minyak berpotensi kembali melemah."Tren kenaikan ICP ini belum tentu berlanjut dalam tiga bulan atau enam bulan ke depan. Yang lebih memungkinkan adalah terjadi fluktuasi harga minyak di kisaran 50 dollar AS sampai 55 dollar AS per barrel," ujar Pri Agung, Rabu (8/3), di Jakarta.Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, rata-rata ICP tahun 2016 sebesar 39,15 dollar AS per barrel. Angka ini lebih rendah dari patokan APBN 2016 yang sebesar 40 dollar AS per barrel. Tahun ini, ICP dipatok 45 dollar AS per barrel, sementara target produksi minyak siap jual atau lifting sebesar 815.000 barrel per hari. Pemerintah optimistis realisasi lifting 2017 mencapai 825.000 barrel per hari.Produksi turunDalam penjelasan Tim Harga Minyak Indonesia Kementerian ESDM, produksi minyak dunia periode Januari 2017 turun 1,29 juta barrel per hari menjadi 95,82 juta barrel per hari. Kontribusi penurunan produksi anggota OPEC mencapai 890.000 barrel per hari. Kebijakan pemangkasan produksi berawal dari harga minyak yang anjlok hingga berada di bawah 30 dollar AS per barrel pada awal 2016.Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak dipengaruhi permintaan dari India yang naik 197.000 barrel per hari menjadi 4,7 juta barrel per hari pada Desember 2016. Selain itu, stok di China berkurang 400.000 barrel menjadi 362,8 juta barrel pada Desember 2016."Secara fundamental, kebijakan pemangkasan produksi anggota OPEC belum mampu mencegah kelebihan pasokan di pasar. Namun, secara psikologis, kebijakan tersebut berdampak ke pasar," katanya. Pri Agung menambahkan, hal yang harus diantisipasi pemerintah berkaitan dengan tren kenaikan harga minyak dunia adalah potensi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Jika harus menaikkan harga BBM seiring kenaikan harga minyak, pemerintah harus mengimbangi dengan kejelian menyusun APBN dan memperhitungkan dampaknya terhadap keuangan PT Pertamina (Persero) selaku pemasok dan penjual BBM di Indonesia. "Menaikkan harga BBM termasuk salah satu opsi yang patut dihitung berikut segala risikonya," ujar Pri Agung.Dalam berbagai kesempatan, Menteri ESDM Ignasius Jonan memastikan, harga BBM jenis premium dan solar bersubsidi tidak akan naik hingga akhir Maret ini. Saat ini, harga premium Rp 6.450 per liter dan harga solar bersubsidi Rp 5.150 per liter. Pemerintah akan mengkaji ulang harga premium dan solar bersubsidi pada Maret 2017 untuk menentukan harga per 1 April. Pemerintah mengevaluasi harga BBM setiap tiga bulan.Sementara itu, Pertamina menaikkan harga BBM jenis pertamax, pertalite, dan dexlite sebagai dampak kenaikan harga minyak dunia. Sejak awal Januari 2017, harga BBM ketiga jenis tersebut naik Rp 300 per liter. Kenaikan harga itu berlaku di seluruh daerah di Indonesia."Kami patuh pada harga yang ditentukan pemerintah untuk BBM jenis penugasan (premium) maupun BBM bersubsidi (solar). Namun, pergerakan harga minyak dunia akan terus dipantau," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro. (APO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000