logo Kompas.id
EkonomiKemandirian Didorong
Iklan

Kemandirian Didorong

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pariwisata mendorong kemandirian daerah yang memiliki potensi pariwisata kelas dunia. Daerah-daerah tersebut harus terus berbenah dan mempromosikan potensi wisatanya ke dunia internasional sehingga dapat meningkatkan ekonomi daerah dan nasional.Menteri Pariwisata Arief Yahya di Messe, Berlin, Jerman, Kamis (9/3), mengatakan, Internationale Tourismus Borse (ITB) 2017 merupakan ajang promosi dunia. Karena itu, Kementerian Pariwisata mengajak sembilan pemerintah daerah yang memiliki destinasi wisata kelas dunia ikut serta dalam pameran wisata tersebut. Tahun ini, ITB berlangsung pada 8-12 Maret. Daerah yang ikut dalam pameran wisata ITB kali ini antara lain Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi, dan Papua. Ketiga daerah itu memiliki potensi wisata dunia karena dua pertiga koral dunia ada di sana."Setiap pemerintah daerah harus paham kalau selama ini tiga destinasi utama yang dikunjungi wisatawan mancanegara adalah Bali (40 persen), Jakarta (30 persen), dan Kepulauan Riau (20 persen). Masih ada sekitar 200 daerah wisata yang belum banyak dikunjungi wisatawan," ujar Arief, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Hendriyo Widi, dari Berlin. Menurut Arief, setiap daerah wisata diharapkan mampu meningkatkan kondisi perekonomian secara mandiri. Pertumbuhan ekonomi daerah akan menopang pertumbuhan ekonomi nasional.Pada 2016, pendapatan devisa sektor pariwisata Indonesia tumbuh 15 persen dari 2015, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi RI yang sebesar 5,02 persen."Sumbangan devisa sektor pariwisata itu juga lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi regional ASEAN dan dunia tahun lalu, yang masing-masing 4,4 persen dan 3,2 persen," ujarnya. KendalaArief mengakui, kendala utama pengembangan pariwisata di daerah, terutama di Indonesia bagian timur, adalah akses transportasi. Saat ini pemerintah daerah sedang membenahi pintu masuk ke daerah-daerah tersebut melalui udara.Bandara-bandara kelas internasional terus dibangun, termasuk Bandara Komodo untuk mengakses Labuan Bajo di NTT dan Bandara Waisai untuk akses Raja Ampat di Papua Barat. "Akses utama adalah bandara, kemudian ditopang dengan laut, yaitu pelayaran di pulau-pulau atau daerah sekitarnya dengan kapal," ujar Arief. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengemukakan, pengembangan wisata di daerah akan ditopang dengan homestay atau rumah inap khas daerah tersebut. Sementara ini, rumah inap akan fokus di 10 destinasi wisata prioritas, yaitu Mandalika, Labuan Bajo, Morotai, Tanjung Kelayang, Danau Toba, Wakatobi, Gunung Bromo, Candi Borobudur, Pantai Tanjung Lesung, dan Kepulauan Seribu.Pemerintah memperkuat promosi dan penjualan wisata secara digital. Selain informasi destinasi wisata, pemerintah menyediakan laman pemasaran daerah wisata, hotel, restoran, dan rumah inap dalam Indonesia Tourism eXchange (ITX).Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga mengatakan, tahun ini pariwisata Sumsel fokus pada Asian Games 2018 dan wisata sejarah-budaya di sepanjang Sungai Musi.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000