logo Kompas.id
EkonomiPremi Tumbuh 5,1 Persen
Iklan

Premi Tumbuh 5,1 Persen

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pendapatan premi industri asuransi umum sepanjang 2016 hanya tumbuh 5,1 persen, dari Rp 58,9 triliun pada 2015 menjadi Rp 61,9 triliun. Pertumbuhan terendah dalam lima tahun terakhir ini terkait pertumbuhan asuransi kendaraan bermotor yang nyaris stagnan. Pertumbuhan asuransi kendaraan bermotor yang tipis ini akibat penurunan penjualan kendaraan roda dua. Bisnis asuransi kendaraan bermotor adalah salah satu penopang utama industri asuransi umum.Dua tahun terakhir, gejala penurunan penjualan asuransi kendaraan sudah terjadi. Hal ini seiring dengan penurunan penjualan kendaraan. Selain itu, penurunan kondisi perekonomian secara umum juga memengaruhi perilaku masyarakat. Sebagian masyarakat tidak lagi mengasuransikan kendaraan yang sudah lunas karena asuransi kendaraan tidak menjadi prioritas. Asuransi kendaraan bermotor relatif tidak tumbuh tahun lalu, hanya membukukan pertumbuhan 0,4 persen, dari Rp 16,3 triliun menjadi Rp 16,37 triliun."Tahun ini, jika penjualan kendaraan roda dua dan roda empat mulai bertambah, diharapkan asuransi umum juga dapat bertumbuh," kata Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), di Jakarta, Kamis (9/3).Tahun ini Pertumbuhan industri asuransi umum tahun ini diharapkan dapat dicapai 5 persen, dengan perkiraan optimistis 10 persen. Namun, Wakil Ketua AAUI Dadang Sukresna mengatakan, kemungkinan besar pertumbuhan industri asuransi umum tahun ini sekitar 7,5 persen. Pada 2015, pertumbuhan asuransi umum 6,7 persen. Sementara, pada 2011-2014, asuransi umum masih dapat tumbuh pada kisaran 13,3-19,3 persen. Penopang utama asuransi umum adalah asuransi harta benda, yang tahun lalu membukukan premi Rp 19,07 triliun atau tumbuh 7,9 persen dalam setahun. Pangsa lini usaha asuransi harta benda sekitar 30,8 persen dari keseluruhan asuransi umum. Adapun asuransi kendaraan yang memiliki pangsa 26,5 persen ada di posisi kedua setelah asuransi harta benda. Penjualan kendaraan roda dua pada 2016 turun 8,49 persen dibandingkan dengan 2015. Sementara, pada periode yang sama, penjualan kendaraan roda empat naik 4,9 persen. Dadang mengatakan, kendaraan roda empat yang laris tahun lalu adalah mobil murah hemat energi (LCGC). Harga jual LCGC lebih rendah dibandingkan dengan mobil non-LCGC sehingga premi asuransinya pun lebih murah. Sektor asuransi umum yang diharapkan naik tahun ini adalah penjaminan dan rekayasa. Sementara itu, klaim asuransi umum sepanjang 2016 sebesar Rp 27,1 triliun. Jumlah itu turun 5,6 persen dibandingkan dengan klaim pada 2015. Penurunan klaim terjadi pada lini asuransi pesawat udara, aneka, dan pengangkutan. (JOE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000