JAKARTA, KOMPAS — Badan usaha milik negara didorong lebih aktif untuk mendukung ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah supaya kualitas dan daya saing meningkat. Peningkatan kualitas dan daya saing akan ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pembinaan daya saing, akses modal, dan pemasaran bisa dilakukan di Rumah Kreatif BUMN. "Negara sebesar Amerika Serikat saja mengandalkan peran UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi. Saya berharap, UMKM Indonesia terus diakomodasi sehingga bisa tumbuh pesat," ujar Rini seusai membuka kegiatan Telkom Craft Indonesia 2017, Jumat (10/3), di Jakarta.
Telkom Craft Indonesia 2017 berlangsung pada 10-12 Maret 2017 di Hall A Jakarta Convention Center, Jakarta. Peserta pameran berjumlah 150 UMKM dengan 126 UMKM merupakan binaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan sisanya binaan 25 BUMN. Mereka umumnya menjual produk kriya, mode, dan kuliner buatan sendiri. Target pengunjung selama tiga hari mencapai 9.000 orang. Transaksi diarahkan memakai uang elektronik Telkomsel Cash atau TCash.
Rumah Kreatif BUMN mulai dikembangkan sejak 2016 dan berjumlah 100 pada akhir 2016. Ditargetkan jumlahnya bertambah 414 pada akhir 2017. Untuk akses modal, pelaku UMKM yang tergabung dalam Rumah Kreatif BUMN bisa menghubungi Himpunan Bank Milik Negara. Terkait akses pemasaran, pelaku UMKM disarankan memakai platform digital agar lebih mudah menembus pasar baru. Di sinilah peran Telkom dibutuhkan.
Pameran internasional
Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengatakan, Telkom Craft Indonesia 2017 merupakan bagian kegiatan luring (offline)Rumah Kreatif BUMN. Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menjelaskan, Rumah Kreatif BUMN membantu Bekraf menjaring pelaku UMKM kreatif yang berkualitas untuk diikutsertakan ke pameran dagang internasional. Sampai sekarang, kriya, kerajinan, dan mode menjadi subsektor industri kreatif yang diunggulkan Bekraf.
"Perluasan pasar produk UMKM tetap harus dilakukan. Kami sudah membentuk Indonesia Creative Incorporated (ICINC) for Film yang berfungsi sebagai pelaksana penyusunan kebijakan dan membuka akses kolaborasi. Tiga subsektor unggulan itu juga akan dibuatkan ICINC agar bisa meningkatkan skala bisnis dan pangsa pasar," ujar Triawan.
CEO Blanja.com Aulia Ersyah Marinto menyebutkan, sejak Desember 2016, Blanja.com mempunyai 500 juta jenis produk yang dijual. Dia mengklaim, Blanja.com telah menjadi mal daring terbesar di Indonesia. Blanja.com merupakan hasil kerja sama Telkom dan eBay, perusahaan e-dagang asal AS. Blanja.com berdiri pada 2013. Akhir 2016, Blanja.com membukukan total nilai transaksi penjualan 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,339 triliun. Tahun ini, nilai transaksi diharapkan bisa mencapai 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,008 triliun. (MED)