logo Kompas.id
EkonomiLaba BCA Rp 20,6 Triliun
Iklan

Laba BCA Rp 20,6 Triliun

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPASPT Bank Central Asia Tbk membukukan laba bersih Rp 20,6 triliun pada 2016, tumbuh 14,4 persen dibandingkan dengan 2015. Penyaluran kredit dan pertumbuhan aset produktif menjadi penopang utama dari pencapaian kinerja 2016 tersebut. Penyaluran kredit untuk proyek infrastruktur juga menjadi andalan BCA. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, portofolio kredit per akhir 2016 tumbuh 7,3 persen dalam setahun mencapai Rp 416 triliun.Kredit tersebut disumbang dari segmen korporasi dan konsumer. Kredit korporasi tumbuh 9,6 persen menjadi Rp 154,9 triliun sedangkan kredit konsumer tumbuh 9 persen menjadi Rp 109,6 triliun."Di tengah permintaan kredit yang belum sepenuhnya pulih, kami berupaya mengoptimalkan penyerapan kredit di semua segmen dan menawarkan suku bunga yang kompetitif," kata Jahja. Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) BCA per akhir 2016 sebesar 1,3 persen. Angka ini di bawah rata-rata rasio NPL industri perbankan di Indonesia per akhir 2016, yang menurut data Bank Indonesia sebesar 2,9 persen. Dana pihak ketiga (DPK) BCA tumbuh 11,9 persen dalam setahun menjadi Rp 530,1 triliun per akhir 2016. Porsi dana murah berupa tabungan dan giro sekitar 77 persen dari DPK yang dihimpun BCA. Pertumbuhan DPK BCA ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan industri perbankan yang menurut BI sebesar 9,6 persen per akhir Desember 2016. Sementara itu, unit usaha syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatatkan pertumbuhan aset 40,34 persen dalam setahun, menjadi Rp 12,78 triliun. "Pertumbuhan aset didorong pembiayaan dan dana pihak ketiga yang sepanjang 2016 meningkat signifikan," ujar Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara sebagaimana dikutip dari siaran pers kemarin. Adapun pembiayaan CIMB Niaga Syariah tumbuh 40,2 persen menjadi Rp 10,21 triliun per 31 Desember 2016. Perusahaan rintisanSecara terpisah, Head of Digital Banking Bank DBS Indonesia Leonardo Koesmanto mengatakan, perkembangan teknologi memungkinkan ide-ide muncul dari perusahaan-perusahaan rintisan dan dapat digunakan perusahaan besar yang sudah jauh lebih mapan. Sinergi di antara perusahaan rintisan dengan perusahaan besar dapat memberikan layanan dan solusi lebih baik bagi pelanggannya."Ada solusi dari perusahaan finansial yang baru berdiri yang dapat digunakan," ujarnya. Leonardo menambahkan, DBS akan mengembangkan pangsa pasar dan menyasar ke konsumen masyarakat menengah. Kelompok konsumen ini dilayani dengan aplikasi digital sehingga tidak perlu ke kantor cabang untuk buka rekening. (APO/JOE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000