logo Kompas.id
EkonomiRI Ajak Tenaga Ahli Negara...
Iklan

RI Ajak Tenaga Ahli Negara Sahabat

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia memperkirakan masih banyak benda muatan kapal tenggelam bernilai historis tinggi yang dicuri dan diperdagangkan ke luar negeri. Pemerintah mengajak negara-negara sahabat untuk memberikan bantuan kepada Indonesia berupa tenaga ahli dalam pengelolaan benda berharga. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengemukakan hal itu dalam peresmian Galeri BMKT (Benda Berharga Muatan Kapal Tenggelam) di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (13/3). Hadir dalam peresmian itu, duta besar dari 15 negara sahabat.Artefak berumur ratusan tahun yang dipamerkan antara lain vas dari zaman Dinasti Liao pada abad X, botol kaca dari Dinasti Fatimiyah, serta berbagai macam mangkok, teko, tungku, alat penggiling, dan guci.Koleksi artefak yang menjadi aset pemerintah itu merupakan hasil pengangkatan di Belitung (Bangka Belitung), Cirebon (Jawa Barat), dan Pulau Buaya (Nusa Tenggara Timur).Koleksi yang dipajang di galeri itu kurang dari 1 persen dari total BMKT yang telah diangkat, yakni 298.442 keping. Berdasarkan data tim panitia nasional BMKT, sebanyak 298.442 keping benda berharga tersebut diambil dan diangkat oleh perusahaan swasta dari kapal karam di delapan lokasi. Dari jumlah itu, bagian pemerintah sebanyak 148.549 keping, koleksi negara yang belum dipilih 23.429, sedangkan koleksi yang menunggu pembagian antara pemerintah dan swasta sebanyak 125.454.Susi menambahkan, pemerintah telah menerapkan moratorium pengangkatan BMKT sejak 4 tahun lalu. Artefak berharga tersebut bernilai historis tinggi sehingga kerap diincar untuk diperdagangkan. "Kami mengontrol moratorium tersebut, meskipun tidak mudah," katanya.Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti Poerwadi, pihaknya sedang mengkaji penempatan seluruh benda berharga itu dalam satu tempat.463 lokasiLokasi kapal-kapal tenggelam tersebar di 463 lokasi di perairan Kepulauan Riau, Selat Karimata, Bangka Belitung, dan Laut Jawa. Sebagian kapal tenggelam itu membawa komoditas dan barang dari China, Asia Barat, dan Eropa, seperti Belanda (VOC), Inggris, dan Spanyol. Berdasarkan aspek ekonomi, setiap lokasi harta karun kapal karam itu dapat bernilai 80.000 dollar AS hingga 18 juta dollar AS. Apabila dimanfaatkan untuk pariwisata, setiap lokasi BMKT itu berpotensi menghasilkan devisa 800 dollar AS-126.000 dollar AS per bulan. (LKT)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000