logo Kompas.id
EkonomiKebutuhan Tenaga Kerja...
Iklan

Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil Sektor Industri Mendesak

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kebutuhan tenaga kerja terampil di sektor industri dipandang mendesak. Hal ini berkaitan langsung dengan arah kebijakan pemerintah yang mendorong industri sebagai salah satu sektor pendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian Perencanan Pembangunan Nasional/Bappenas Rahma Iryanti, seusai menghadiri inaugurasi 24 instruktur pelatihan kerja wilayah Kabupaten Karawang dan Bekasi, Jumat (17/3), di Jakarta, menyebut, porsi tenaga kerja terampil level menengah di industri baru mencapai 30 persen dari total pekerja industri pada 2015 yang berkisar 13-an juta orang. Pada akhir 2019, porsi tenaga kerja terampil level menengah di industri ditargetkan sudah naik menjadi 42 persen. Sejak 1990-an, porsi jumlah tenaga kerja di industri khusus bidang produksi cenderung stagnan. Porsinya hanya berkisar 12-13 persen dari seluruh tenaga kerja di industri. Jika kondisi ini dibiarkan, dampaknya adalah penurunan daya saing industri. "Industri diharapkan menjadi salah satu pendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional, terutama manufaktur. Nilai tambahnya termasuk tiga besar teratas. Di beberapa bidang atau subsektor industri justru mengalami penurunan jumlah tenaga kerja, seperti bidang makanan minuman, tekstil dan garmen, serta alas kaki," ujar Rahma. Penyebab penurunan adalah adanya sejumlah perusahaan yang tutup. Untuk mengatasi persoalan tersebut, katanya, sudah ada perencanaan jangka panjang. Kurun waktu 2010-2015 merupakan periode pembangunan infrastruktur pelatihan vokasional yang meliputi tata kelola lembaga pelatihan dan lembaga sertifikasi profesi. Lalu, periode 2015-2019 adalah masa pelaksanaan magang bersertifikat. Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan Kadin Jerman (IHK Trier) menyelenggarakan pelatihan pelatih tempat kerja bertaraf internasional. Sebanyak 24 orang berlatar belakang industri, guru, dan instansi pemerintahan menjadi peserta. Mereka akan diterjunkan untuk menjadi instruktur. IHK Trier Jerman sudah menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan kejuruan dari organisasi bisnis indonesia mulai 2012. Ada tiga program inti yang dikerjakan, yaitu penguatan sertifikasi kualifikasi profesi dan proses pendidikan kejuruan, pengembangan organisasi pusat pelatihan di dalam Kadin Indonesia, dan kolaborasi dengan sekolah kejuruan. Koordinator Program IHK Trier Jerman, Andreas Gosche, berpendapat, pelaku industri harus terlibat langsung dalam pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan kerja. Upaya itu akan memudahkan urusan suplai dan permintaan tenaga kerja terampil. (MED)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000