logo Kompas.id
EkonomiMenggunakan Gaji Pertama
Iklan

Menggunakan Gaji Pertama

Oleh
· 3 menit baca

Menerima gaji pertama tentu menyenangkan. Dari bergantung pada uang saku dari orangtua, sekarang para lulusan muda ini sudah dapat menghasilkan uang dan memenuhi kebutuhannya sendiri. Walaupun baru pertama menerima gaji, penataan keuangan sudah harus dimulai. Gaji pertama sah saja jika digunakan untuk bersenang-senang, seperti makan bersama orangtua atau saudara. Berbagi kegembiraan. Jangan lupa juga sedekah atau berderma. Rezeki tidak akan berkurang karena sedekah kepada orang lain. Selanjutnya? Mulailah menyisihkan uang untuk masa depan. Ada first jobber yang masih bergantung kepada orangtua walaupun sudah menerima gaji. Rumah masih menumpang, kendaraan masih pinjam, bahkan masih ada yang mendapatkan subsidi dari orangtua. Apalagi, jika anda masih lajang. Belum ada kebutuhan membeli susu atau popok anak. Jika keadaan demikian, peluang untuk menyimpan uang tentu semakin besar.Sejak dini, mulailah membiasakan diri menabung atau menyisihkan dana terlebih dahulu, baru kemudian menggunakannya untuk keperluan lain. Mungkin para pekerja pemula ini belum memiliki banyak rencana, seperti belum memikirkan pernikahan, belum memikirkan pensiun, atau dana darurat. Padahal, akan lebih baik jika rencana-rencana itu disusun lebih awal. Jika tidak memiliki rencana spesifik, orang cenderung menjadi tidak berhati-hati dalam membelanjakan uang. Padahal, dengan perencanaan yang lebih awal, banyak perbedaan yang didapatkan.Hal paling dekat yang perlu direncanakan adalah penyediaan dana darurat. Walaupun masih dapat mengandalkan bantuan keuangan dari orangtua, tidak ada salahnya dana darurat sudah mulai dicicil. Untuk lajang, dana darurat yang dipersiapkan harusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan. Dana darurat ini berguna jika pekerja muda tidak betah pada pekerjaan pertama, sementara untuk mencari pekerjaan pengganti perlu waktu. Dana darurat ini dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan ketika belum ada pekerjaan baru. Setelah dana darurat terpenuhi dari beberapa kali gajian, dana yang perlu dipersiapkan selanjutnya adalah dana pernikahan atau dana uang muka rumah. Hitung juga tunjangan kesehatan dari perusahaan apakah sudah mencukupi. Jika belum, dapat ditambah dengan membeli asuransi kesehatan. Setiap orang memiliki prioritas berbeda. Bisa juga mulai perencanaan pensiun. Tidak sedikit pekerja muda yang beranggapan, masih muda, masih banyak waktu untuk bersenang- senang, pensiun dapat dipikirkan nanti. Setelah mengisi pos-pos tabungan dan investasi, barulah gunakan untuk biaya kebutuhan sehari-hari. Jika belum mampu pergi bekerja dengan mobil, tidak perlu dipaksakan mencicil mobil. Gunakan alternatif moda kendaraan lain yang lebih murah. Jika belum mampu hang out di klub-klub keren dan mahal, nikmati dulu kesenangan yang cocok dengan kantong seorang pekerja muda. Demikian pula dengan penampilan. Buru-buru beli tas atau sepatu bermerek yang keren untuk ke kantor, tetapi tabungan kosong, justru tidak baik. Perencanaan yang sehat sejak muda akan membawa banyak membawa keuntungan di masa tua. (joe)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000