IHSG Masih Menguat

KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Kegiatan penambangan timah yang dikelola oleh PT Timah di tambang terbuka Pemali, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (15/3). Jumlah produksi normal di tambang terbuka Pemali berkisar 100-150 ton timah per bulan. Dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Senin (20/3), sektor aneka tambang menopang penguatan Indeks Harga Saham Gabungan dengan penguatan 1,34 persen.

JAKARTA, KOMPAS — Indeks Harga Saham Gabungan masih bertenaga pada pembukaan sesi pertama perdagangan Senin (20/3). Indeks masih naik 0,33 persen menjadi 5.560.

Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, indeks mencapai rekor tertinggi. Pada awal perdagangan Senin ini, ada 1,7 miliar saham ditransaksikan dengan nilai transaksi Rp 1,14 triliun. Ada delapan dari 10 indeks yang menguat. Sektor aneka tambang masih memimpin penguatan dengan naik 1,34 persen.

Sementara sektor yang turun adalah perdagangan yang turun 0,4 persen dan infrastruktur 0,04 persen. Para investor asing masih membeli saham di bursa. Nilai pembelian bersih investor asing senilai Rp 283,3 miliar.

Sementara itu, bursa saham di kawasan Asia melemah pada awal pekan ini. Para pelaku pasar mencerna hasil pertemuan menteri keuangan kelompok G-20. Indeks Nikkei turun 0,35 persen karena penguatan yen terhadap dollar AS. Indeks Australia turun 0,27 persen dan indeks Kospi turun 0,41 persen.