Thailand-Indonesia Tingkatkan Kerja Sama

BANGKOK, KOMPASWakil Presiden Jusuf Kalla dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha menyepakati peningkatan kerja sama bilateral kedua negara. Kerja sama itu terutama pada sektor investasi dan pariwisata. Pertemuan Wapres Kalla dan Perdana Menteri Prayut berlangsung tertutup selama lebih kurang 40 menit. "Kami membicarakan peningkatan kerja sama, khususnya hubungan pariwisata bersama," kata Kalla seusai pertemuan di Bangkok, Thailand, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Anita Yossihara. Indonesia, lanjut Kalla, perlu belajar dari Thailand dalam mengelola sektor pariwisata. Thailand merupakan salah satu tujuan wisata utama di Asia Tenggara karena didukung infrastruktur yang memadai. Wisatawan mudah mengakses kawasan wisata menggunakan transportasi umum.Selain itu, Pemerintah RI dan Thailand juga sepakat mendorong koneksi pariwisata kedua negara. Caranya antara lain dengan membuka rute penerbangan langsung dari daerah tujuan wisata di Indonesia ke daerah tujuan wisata di Thailand. Peningkatan kerja sama pariwisata juga dilakukan dengan menawarkan paket wisata Indonesia, Thailand, dan Malaysia.Sementara itu, Director Tourism Market Trends Programme Badan Khusus PBB untuk Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) John Kester menyampaikan, riset pariwisata perlu jadi perhatian pemerintah. Sebab, riset dapat membantu pemerintah melihat tren industri dan memutuskan strategi kebijakan yang tepat. "Apabila suatu negara ingin menjadikan industri pariwisata sebagai sektor inti penyokong perekonomian, seharusnya mengalokasikan sekitar 10 persen dari total anggaran pariwisata untuk riset," ujar John di sela-sela lokakarya "The Use of Mobile Positioning Data (MPD) for Tourism Statistics", Kamis (23/3) di Nusa Dua, Bali.Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan, pariwisata digital merupakan salah satu strategi utama yang bisa digunakan untuk memajukan industri pariwisata. Strategi ini dipilih untuk menyesuaikan perubahan perilaku turis yang aktif menggunakan internet sebagai alat mencari informasi, memesan, dan membayar kebutuhannya melancong. Mengutip data UNWTO World Tourism Barometer, kedatangan wisatawan internasional di seluruh dunia diproyeksikan tumbuh rata-rata 3-4 persen pada tahun ini. (MED)