Setiap orang pasti akan memasuki masa pensiun. Berbagai impian pun mungkin disusun untuk pensiun. Ada yang sederhana, seperti mampu beli makan dan minum, hingga impian bisa berkelana ke sejumlah destinasi wisata tanpa khawatir dengan biaya hidup bulanan. Apa pun keinginan Anda, perencanaan dana pensiun menjadi hal mutlak untuk dijalankan. Ada beberapa aspek yang sebaiknya dipertimbangkan dalam perencanaan ini.
Berdasarkan studi yang dilakukan lembaga keuangan di Amerika Serikat, ada empat indikator kunci yang dapat membantu Anda menetapkan apa, berapa, dan bagaimana strategi untuk mengakumulasi sumber penghasilan untuk masa pensiun kelak. Empat indikator tersebut adalah persentase alokasi penghasilan yang disisihkan, jumlah faktor pengali penghasilan, jumlah kebutuhan pendanaan di masa pensiun, dan tingkat penarikan aset investasi di masa pensiun. Keempat indikator kunci tersebut akan terus berubah bilamana Anda mengubah target usia pensiun. Dengan demikian, semakin tua target usia pensiun (misalnya sebelumnya 55 tahun lalu bergeser menjadi 65 tahun), akan semakin kecil nilai keempat indikator kunci tersebut.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas lebih lanjut mengenai persentase alokasi penghasilan untuk pensiun. Secara umum, setiap orang sebaiknya menyisihkan 15 persen dari penghasilannya untuk mendanai pensiunnya kelak. Misalnya, penghasilan Anda saat ini Rp 10 juta, idealnya Rp 1,5 juta setiap bulan disisihkan untuk tabungan pensiun. Dengan kebutuhan biaya hidup belum lagi cicilan pinjaman, apakah sepertinya mustahil mencapai persentase alokasi tersebut?
Alokasi 15 persen dari penghasilan merupakan panduan umum. Tentu saja persentase untuk setiap orang dapat bervariasi. Namun, bagi Anda yang berstatus karyawan, hal ini mungkin saja tercapai tanpa sadar. Apabila Anda menjadi anggota program Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan, secara otomatis 5,7 persen dari gaji pokok setidaknya disisihkan. Terlebih lagi apabila perusahaan tempat bekerja juga memberikan program dana pensiun (umumnya dari dana pensiun lembaga keuangan), maka setidaknya 3 persen dari gaji pokok juga disisihkan. Dengan demikian, secara pribadi, Anda hanya perlu menutup kekurangan investasi sebesar 6,3 persen dari penghasilan.
Selain menyisihkan setidaknya 15 persen dari penghasilan untuk kebutuhan pensiun, ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan sejak hari ini. Pertama, memulai sedari dini. Jika ada satu nasihat investasi yang harusnya diberikan kepada setiap orang yang baru mendapatkan penghasilan, maka tips-nya adalah start early. Semakin dini Anda berinvestasi, semakin panjang juga durasi investasi yang dimiliki sehingga apabila terjadi naik-turunnya pasar pun, Anda masih punya waktu menunggu keadaaan menjadi lebih baik.
Kedua, semakin panjang durasi investasi, produk yang lebih memberikan hasil tinggi sebaiknya dipilih. Sebagai contoh, apabila saat ini Anda berusia 30 tahun, menggunakan tabungan biasa untuk pensiun akan memberikan hasil yang lebih sedikit daripada menggunakan produk investasi, seperti reksa dana campuran. Apabila Anda masih belum nyaman dengan produk keuangan dari pasar modal, tips-nya adalah memulai dengan jumlah yang sedikit. Beberapa waktu kemudian Anda akan menjadi seorang investor yang lebih berpengalaman sehingga dapat menambah variasi jenis aset investasi untuk dana pensiun.
Ketiga, mengambil manfaat dari pemberi kerja. Jika Anda adalah seorang karyawan, ikut serta dalam berbagai program untuk hari tua adalah keputusan yang bijak. Terlebih ada manfaat perpajakan yang menguntungkan bagi setiap keluarga. Jika perusahaan tempat bekerja memiliki program dengan sistem matching contribution, yaitu program di mana perusahaan akan menambah kontribusi iuran investasi yang ekuivalen dengan iuran investasi karyawan, mengikuti program merupakan hal yang
cerdas.
Keempat, menambah 1 persen persentase setiap tahun. Apabila saat ini Anda baru sanggup mengalokasikan 2 persen dari penghasilan untuk dana pensiun, menambah 1 persen setiap tahun akan berdampak besar untuk 10 tahun mendatang. Secara matematis, apabila Anda memulai investasi sejak usia 20 tahun, maka menambah porsi investasi 1 persen dari penghasilan per tahun akan menambah saldo aset kekayaan pensiun Anda setidaknya 3 persen di masa mendatang.
Kelima, evaluasi aset investasi secara berkala. Saat tulisan ini dibuat, salah satu reksa dana saham yang saya miliki berhasil memberikan imbal hasil hingga 9 persen selama 2 bulan. Dengan disiplin melakukan evaluasi aset secara berkala, proses realokasi aset investasi untuk memberikan hasil yang optimal dapat dilakukan.
Perencanaan keuangan tidak menjanjikan seseorang menjadi kaya raya dalam waktu singkat. Perencanaan keuangan akan memberikan kenyamanan karena keuangan seseorang akan lebih terarah untuk mencapai kesejahteraan yang diinginkan. Anda mungkin tidak dapat secara konsisten mempertahankan alokasi 15 persen dari penghasilan untuk investasi dana pensiun karena perubahan situasi dalam kehidupan. Kelahiran anak baru, kebutuhan kesehatan orangtua, situasi usaha yang menurun, ataupun berbagai kebutuhan lain mungkin saja menyita porsi penghasilan saat ini. Namun, perencanaan untuk kehidupan Anda di masa depan juga sebaiknya tetap mendapatkan porsi prioritas. Live a Beautiful Life!
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.