logo Kompas.id
EkonomiAIIB Tertarik Mendanai Tol
Iklan

AIIB Tertarik Mendanai Tol

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menjajaki kemungkinan pinjaman dari Bank Investasi Infrastruktur Asia atau AIIB untuk membiayai ruas Tol Padang-Pekanbaru sepanjang 240 kilometer. Dokumen kelayakan, pengadaan tanah, dan analisis mengenai dampak lingkungan sedang disiapkan. "AIIB berkeinginan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Pada proses terakhir di Kementerian Keuangan, kami usulkan agar membiayai proyek ruas Padang-Pekanbaru sepanjang 240 km," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna, akhir pekan lalu, di Jakarta. Herry mengatakan, pinjaman yang ditawarkan AIIB kemungkinan besar berupa pembiayaan bersama (co-financing) bersama lembaga keuangan lain. Seperti Bank Dunia, lembaga AIIB juga telah mendanai beberapa proyek infrastruktur lain di Indonesia. Dalam situs web AIIB maupun Bank Dunia, tercatat, AIIB mendanai proyek peningkatan kawasan kumuh bersama Bank Dunia senilai total 433 juta dollar AS. Bersama Bank Dunia, AIIB juga memberikan pinjaman untuk proyek keamanan dan peningkatan operasi bendungan di Indonesia sebesar 250 juta dollar AS. Adapun pinjaman yang kini diproses adalah pendanaan pengembangan infrastruktur regional dengan kebutuhan total 406 juta dollar AS.Menurut Herry, kebutuhan investasi maupun pembebasan lahan ruas Tol Padang-Pekanbaru sekitar Rp 50 triliun. Dengan total panjang 240 km, pembiayaannya tentu dilakukan secara bertahap. Trans-SumateraTerkait dengan kebutuhan pembiayaan pada delapan ruas tol Trans-Sumatera yang masih memerlukan pendanaan setidaknya Rp 30 triliun dari total investasi Rp 82 triliun, pemerintah akan mencari skema pembiayaan lagi, tetapi bukan dari pinjaman AIIB. Pembiayaannya kemungkinan akan dipenuhi dari penerbitan surat utang oleh pemerintah untuk PT Hutama Karya (Persero) atau subsidi pembangunan dari ruas lain yang layak secara finansial. "Target untuk mulai beroperasi dipatok 2019, tetapi kami kejar. Menyangkut kebutuhan pembiayaan proyek tersebut, sambil jalan kita cari solusinya, seperti dilakukannya joint venture antara PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Lalu ada ruas yang disubsidi silang pembangunannya oleh badan usaha jalan tol di Jawa," ujar Herry. Secara terpisah, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian Wahyu Utomo membenarkan adanya pinjaman dari AIIB untuk proyek Tol Padang-Pekanbaru. "Sedang dijajaki dana AIIB untuk membiayai Padang-Pekanbaru. Saat ini sedang disiapkan proposalnya dan akan dibahas dengan AIIB," kata Wahyu. Tol CisumdawuProyek jalan tol lain yang kini tengah dalam proses pinjamannya adalah ruas Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu untuk bagian pemerintah. Pada ruas tersebut, pemerintah memberikan dukungan dengan membangun seksi 1 dan 2 dengan menggunakan dana pinjaman dari China. Adapun yang saat ini tengah dibangun adalah seksi 2 sebagai awal pembangunan proyek tersebut. Namun, pemerintah belum bisa menandatangani perjanjian pinjaman sebesar Rp 2,1 triliun untuk membangun seksi 1 karena pembebasan lahan belum mencapai 60 persen sebagai persyaratan."Selain itu, juga menunggu short list berisi daftar kontraktor dengan kontraktor utama dari China yang akan terlibat dalam proyek ini. Daftar kontraktor tersebut yang belum ada dan masih ditunggu," kata Herry.Secara terpisah, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra mengatakan, syarat penandatanganan persetujuan pinjaman adalah telah dilaksanakannya pelelangan dan kontrak untuk pelaksana proyek, kesiapan lahan di lapangan untuk pembangunan infrastruktur jalan tol, kelengkapan dokumen pendukung, serta telah dialokasikan dalam daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA)."Akhir tahun ini mudah-mudahan bisa dilakukan (tanda tangan). Lalu juga perlu tender (kontraktor) untuk porsi pemerintahnya. Proses tendernya lebih kurang butuh waktu 7-8 bulan," kata Rachman. (NAD)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000