Komponen Kereta Didominasi Impor
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah berharap industri pendukung ataupun industri komponen perkeretaapian dalam negeri bisa tumbuh seiring kebutuhan di bidang perkeretaapian. Sebab, masih banyak kebutuhan kereta api yang dipenuhi oleh barang impor. "Jangan sampai proyek-proyek infrastruktur yang ada ini justru menumbuhkan industri di luar negeri," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Rabu (29/3). Putu mengatakan hal tersebut di sela pameran terkait industri otomotif, infrastruktur, dan perkeretaapian yang digelar PT Global Expo Management Indonesia di Jakarta International Expo. Pameran dimaksud adalah Indonesia International Autoparts, Accessories and Equip Exhibition 2017; Indonesia International Railway Technology, Equipment, Systems and Services, Exhibition and Conference 2017; serta Indonesia International Construction, Infrastructure, and Mining Exhibition 2017. Putu mengatakan, pihaknya memperoleh informasi bahwa secara total penggunaan komponen dalam negeri di bidang perkeretaapian masih berkisar 30-40 persen. Kemenperin berharap proyek infrastruktur terkait perkeretaapian di Indonesia dapat meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri tersebut hingga 60-70 persen. "Ini terutama untuk komponen yang sudah mampu dibuat di dalam negeri. Komponen yang belum mampu dibuat, kan, umumnya komponen penggerak atau mesinnya," ujar Putu. Menurut Putu, konsistensi penerapan kebijakan peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) akan mendukung pertumbuhan industri di dalam negeri. Namun, pengadaan komponen jangan mendadak. Kebutuhan dalam 1-2 tahun ke depan harus dibuka agar industri dalam negeri mampu memasok. "Jangan sampai tiga bulan mau dipakai, baru tender sekarang. Kalau ini yang terjadi, maka yang masuk adalah produk impor semua," kata Putu. Ketua Masyarakat Perkeretaapian Indonesia Hermanto Dwiatmoko mengatakan, kereta api bisa menjadi tulang punggung transportasi yang menghubungkan antardaerah termasuk ke pelabuhan. Hermanto menilai pengembangan infrastruktur perkeretaapian memberi peluang bagi industri komponen. Selain itu, juga memberi kesempatan penyediaan dan pengelolaan perangkat keras, lunak, keahlian, hingga layanan pendukung lainnya. General Manager Unit Bisnis Sistem Transportasi PT LEN Industri (Persero) Linus Andor Mulana Sijabat mengatakan, LEN bekerja sama pula dengan perusahaan-perusahaan mapan di dunia dalam meningkatkan kandungan lokal di Indonesia. "Kami selalu terbuka terhadap semua perusahaan, tetapi mereka harus punya proposal, langkah pertama apa yang akan dilokalkan? Tahun kedua apa? Dan, itu semua berbasis keuntungan bersama," ujar Linus. (CAS)