logo Kompas.id
EkonomiEvaluasi Bantuan Alat Tangkap
Iklan

Evaluasi Bantuan Alat Tangkap

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah diminta mengevaluasi bantuan alat tangkap pengganti cantrang untuk nelayan kecil. Bantuan alat tangkap yang diberikan tidak tepat dikhawatirkan menjadi kurang berguna. Sugeng, Ketua Kelompok Nelayan Mina Agung Sejahtera, saat dihubungi Kompas, di Jakarta, Selasa (4/4), hingga kini belum ada pendataan nelayan jaring arad di wilayahnya, yakni di Desa Gempolsewu, Kecamatan Rawasari, Kendal, Jawa Tengah. Padahal, masa transisi penggantian alat tangkap tinggal tiga bulan.Di desa itu ada sedikitnya 800 nelayan kapal jaring arad ukuran 3-10 gros ton (GT). Sementara nelayan yang sudah mendapat bantuan alat tangkap ternyata tidak sesuai kebutuhan. Sugeng mencontohkan, nelayan terbiasa menggunakan jaring udang dengan mata jaring 1,75 inci (4,44 cm). Namun, bantuan alat tangkap pengganti yang diterima nelayan berupa jaring milenium dengan mata jaring 4 inci (10,16 cm) yang hanya cocok dipakai kapal besar di laut lepas."Tanpa bantuan alat tangkap pengganti yang sesuai, akan terjadi perebutan zonasi wilayah tangkap antara nelayan besar dan kecil," ujarnya. Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Serikat Nelayan Tradisional Budi Laksana mengemukakan, pembagian alat tangkap pengganti cantrang, arad, dogol, dan sejenisnya hingga kini belum merata dan tidak tepat sasaran. Saat ini, hampir separuh dari 300 nelayan kapal jaring arad berukuran 3 GT, 5 GT, dan 7 GT di Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, belum memperoleh bantuan alat tangkap pengganti. Sementara ada nelayan kapal yang tidak menggunakan alat tangkap cantrang justru menerima bantuan."Kriteria penerima bantuan perlu diperjelas agar bantuan tepat sasaran," kata Budi.Kebijakan larangan alat tangkap pukat hela dan pukat tarik, termasuk cantrang, dogol, arad, dan sejenisnya, berlaku efektif mulai 1 Januari 2017. Pemerintah memberikan tenggat hingga Juni 2017 kepada nelayan untuk beralih ke alat tangkap ramah lingkungan. Bantuan penggantian alat tangkap diberikan untuk kapal kecil kurang dari 10 GT.Sholikul, nelayan di Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menuturkan, sosialisasi penggunaan alat tangkap pengganti cantrang masih minim. Sebagian nelayan sudah terbiasa menggunakan jaring udang dan jaring rampus. Namun, bantuan alat tangkap yang diberikan berupa jaring milenium, padahal nelayan belum terbiasa menggunakan alat tangkap tersebut.Akibatnya, nelayan cantrang kebingungan menggunakan alat tangkap pengganti. Bahkan, sejumlah nelayan ditengarai tidak menggunakan alat tangkap tersebut. "Nelayan mendapatkan jaring yang tidak sesuai kebutuhan dan kebiasaan. Perlu sosialisasi terkait bantuan alat tangkap agar bantuan tidak dibiarkan mangkrak," ujarnya.Dari data yang dihimpun Kompas, usulan penerima bantuan diberikan kepada dinas kabupaten/kota dan provinsi serta organisasi tertentu, seperti Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia. (LKT)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000