logo Kompas.id
EkonomiOperator FokusTambah Pelanggan...
Iklan

Operator FokusTambah Pelanggan 4G

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Meskipun layanan 5G sudah diluncurkan, operator telekomunikasi seluler di Indonesia masih fokus menambah jumlah pelanggan layanan 4G long term evolution pada tahun 2017. Sejak diluncurkan dua tahun lalu, pertumbuhan pelanggan 4G dinilai masih rendah.Vice President Corporate Communication Telkomsel Adita Irawati, Selasa (4/4), di Jakarta, mengatakan, pihaknya masih fokus mengakuisisi pelanggan layanan 4G long term evolution (LTE) pada tahun 2017. Pada akhir 2016, jumlah pelanggan mencapai 173,92 juta pelanggan, dengan komposisi 11 persen 4G. Untuk 5G masih diperlukan kesiapan dari industri telekomunikasi, perangkat komunikasi, aplikasi, dan pelanggan. Sebelumnya, Senin, di Jakarta, Ericsson mengadakan demo teknologi 5G. Teknologi 5G mempunyai dua ciri utama, yaitu kecepatan tinggi dan latensi rendah. Kecepatan akses di jaringan 5G bisa mencapai minimal 5,75 gigabyte per detik. Sementara latensi atau tingkat keterlambatan pengantaran jaringan komunikasi suara dan data hanya 1-20 detik. Latensi ini lebih rendah dibandingkan teknologi 4G LTE yang sekitar 30 detik. Penyusunan standar teknologi 5G masih berlangsung di tingkat internasional.CEO PT XL Axiata Tbk Dian Siswarini mengatakan, teknologi 5G cocok dipakai untuk menunjang aktivitas industri skala besar, misalnya sektor manufaktur. Segmen ritel, seperti konsumen perorangan, cukup memakai teknologi 4G LTE ataupun 4,5G. XL Axiata memiliki 29 juta pelanggan 4G LTE sejak diluncurkan dua tahun lalu.Pertumbuhan industriMenteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan, kehadiran 5G merupakan konsekuensi revolusi teknologi di industri telekomunikasi. Hal ini menuntut kebijakan atau regulasi baru, misalnya alokasi spektrum frekuensi.Rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir sekitar 10 persen per tahun. Target pertumbuhan tahun 2017 masih dua digit sehingga mampu menjadi salah satu penyokong perekonomian nasional. Menurut Rudiantara, untuk mencapai target tersebut, pemerintah mendorong konsolidasi antar-operator dan industri telekomunikasi harus efisien. "Dari total 11 operator yang beroperasi, diharapkan hanya tiga atau empat operator pada tahun-tahun mendatang," ungkapnya. Kepala Ekonom PT Danareksa Sekuritas Kahlil Rowter mengatakan, industri telekomunikasi bersifat padat modal. Jika jumlah pemain diperkecil, pemerintah harus melakukan pengawasan yang ketat. "Salah satu bentuk pengawasan adalah menentukan tingkat keuntungan yang diperbolehkan. Pemerintah juga perlu melakukan kajian struktur industri telekomunikasi yang cocok," ujar Kahlil. (MED)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000