logo Kompas.id
EkonomiInvestor Optimistis terhadap...
Iklan

Investor Optimistis terhadap Perekonomian

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPASIndeks Harga Saham Gabungan kembali mencatatkan rekor baru setelah naik 25 poin atau 0,45 persen menjadi 5.676 pada penutupan perdagangan, Rabu (5/4). Masih terus masuknya investor ke pasar saham menjadi indikator bahwa mereka optimistis terhadap kondisi perekonomian Indonesia. Nilai transaksi sepanjang perdagangan saham pada Selasa mencapai Rp 7,9 triliun. Investor asing membukukan pembelian bersih sebesar Rp 590 miliar di pasar reguler. "Banyak faktor dari dalam yang mendukung indeks, dana asing juga banyak yang masuk. Kinerja saham unggulan juga positif," ujar analis First Asia Capital, David Sutyanto, di Jakarta, Rabu. Data aliran modal asing menjadi indikator positif ekonomi Indonesia. Sepanjang triwulan I-2017, modal asing yang masuk Rp 8,34 triliun. Faktor lain yang membuat kenaikan IHSG adalah data domestik yang cukup baik, seperti deflasi pada Maret. "Data domestik kita bagus, inflasi Maret cenderung turun," kata analis Bima Setiaji dari NH Korindo Securities. Ekonom Bahana Sekuritas, Fakhrul Fulvian, mengatakan, pada triwulan I-2017, Bahana semakin yakin melihat kondisi perekonomian Indonesia sejalan dengan perbaikan dan penguatan yang terjadi di pasar global. Fakhrul yakin ekonomi Indonesia tumbuh 4,95 persen pada triwulan I-2017. "Bila pemerintah tidak sangat hati-hati dalam membelanjakan anggaran, sebenarnya perekonomian pada triwulan I-2017 bisa mencapai 5,1 persen karena konsumsi masyarakat dan perbaikan ekspor masih terus memperlihatkan perbaikan," ujar Fakhrul. Kinerja emitenPerekonomian yang lebih baik juga memengaruhi kinerja emiten. Dilihat dari kinerja emiten, sebagian besar membukukan kinerja yang baik antara lain karena harga komoditas yang sudah mulai beranjak naik pada triwulan terakhir tahun lalu. "Pembagian dividen juga menjadi salah satu faktor penarik indeks," kata analis MNC Securities, Edwin Sebayang. Kinerja keuangan emiten yang membaik memungkinkan emiten membagikan laba kepada para investornya. Kondisi perekonomian yang membaik juga membuat para pelaku pasar optimistis pemeringkat Standard & Poor\'s yang belum memberikan peringkat layak investasi akan segera memberikan kenaikan peringkat. "Akan tetapi, yang lebih utama adalah faktor kinerja emiten," kata David. Di antara tiga pemeringkat besar, hanya S&P yang belum memberikan peringkat layak investasi kepada Indonesia. Mengutip laman Bank Indonesia, pemeringkat Jepang Rating and Investment Information Inc kembali mengafirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi. R&I memberikan afirmasi peringkat Indonesia pada posisi BBB- dengan prospek stabil. (JOE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000