logo Kompas.id
EkonomiKemacetan Mulai Diantisipasi
Iklan

Kemacetan Mulai Diantisipasi

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Meskipun masih dua bulan lagi, pemerintah mulai mengantisipasi kemungkinan macet yang akan terjadi pada arus mudik Lebaran tahun ini. Antisipasi itu dengan cara menambah kapal bagi pemudik dengan sepeda motor dan menambah jalan tol yang akan bisa beroperasi. "Kami membantu Polri untuk mengatur lalu lintas. Dari pihak kami, pembangunan jalan tol sudah ada kemajuannya. Tinggal kami mengoordinasikannya lagi," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto Iskandar seusai bertemu Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto, Rabu (5/4), di Jakarta. Pudji mengatakan, melihat pengalaman mudik di Pulau Jawa tahun lalu, kemacetan panjang terutama terjadi di pintu-pintu tol, seperti di pintu keluar Tol Brebes Timur. Ke depan, jika kemacetan di depan pintu tol lebih dari 2 kilometer, arus kendaraan akan dialihkan keluar pada pintu tol sebelumnya dan dialihkan melalui jalur lain. Karena itu, diperlukan petugas yang terus-menerus memantau kondisi jalan. Penyebab kemacetan lain, lanjut Pudji, adalah pasar tumpah, pintu masuk atau keluar stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU), serta pintu masuk dan keluar terminal bus. Karena itu, diperlukan koordinasi dengan Polri untuk mengatur lalu lintas. Berdasarkan data Kementerian PUPR, ada 8 titik utama kemacetan di Pulau Jawa. Secara khusus, di Jawa Barat ada 28 titik kemacetan akibat pasar di sisi jalan maupun karena persimpangan jalan. Beban jalan Dalam kesempatan itu, Pudji mengingatkan, bergesernya salah satu pilar di Jembatan Cisomang pada Tol Purbaleunyi, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, merupakan pesan yang jelas untuk mengurangi beban dan kepadatan kendaraan di jalan raya. Karena itu, Kementerian Perhubungan akan mengalihkan angkutan pemudik sepeda motor ke kapal roro. Tahun lalu, sepeda motor para pemudik ini diangkut truk yang melewati jalan raya. Kapal roro itu akan membawa sepeda motor pemudik menuju Semarang, Jawa Tengah, dan Pelabuhan Panjang, Lampung. "Kapal roro itu gratis juga. Hanya kami lakukan lewat laut. Tentu pemerintah akan memberikan subsidi kepada kapal. Total kebutuhan dananya masih dihitung termasuk kebutuhan kapalnya. Kemungkinan 7 sampai 9 kapal roro yang akan kami operasikan di jalur itu," ujar Pudji.Selain itu, kata Pudji, pihaknya masih berkoordinasi dengan pemangku kepentingan berkaitan dengan pembatasan kendaraan jenis truk menjelang dan setelah Lebaran. Dia berjanji hal itu akan segera disosialisasikan kepada pengusaha angkutan sehingga pengusaha angkutan dapat mengatur jadwal angkutan.Jalan tolArie mengatakan, pada Lebaran mendatang, Tol Pejagan-Pemalang dapat beroperasi. Tahun lalu, tol ruas Pejagan-Pemalang itu baru beroperasi sampai Brebes Timur. Ruas tol selanjutnya, yakni Pemalang-Batang dan Batang-Semarang, akan difungsikan secara darurat sampai di Weleri. Kini, kata Ari, pihaknya mengusahakan agar tol yang masih dalam tahap konstruksi tersebut dapat berfungsi sampai Ngaliyan, Semarang. Selain itu, semua jalan keluar yang menghubungkan tol dengan jalan nasional akan difungsikan maksimal. "Kami diingatkan, jangan sampai kemacetan terjadi seperti pintu keluar Brebes Timur seperti dulu. Artinya, jangan sampai jalan keluarnya hanya satu titik," kata Arie.Arie mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun lalu, salah satu lokasi kemacetan ada di Prupuk, Jawa Tengah. Saat ini, pihaknya sedang membangun empat jembatan layang di empat pelintasan sebidang dengan jalur kereta di wilayah Tegal dan Brebes, Jawa Tengah. Pada Lebaran mendatang, dua di antaranya dipastikan dapat difungsikan, yakni di pelintasan sebidang di Dermoleng dan Klonengan. Adapun dua jembatan layang lainnya, yakni Prupuk dan Kesambi, masih menunggu pembebasan lahan. (NAD)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000