Perdagangan Elektronik Jadi Isu Utama
KYOTO, KOMPAS — Perdagangan elektronik menjadi isu utama dalam pertemuan bilateral Jepang dan Indonesia yang berlangsung di Imperial Hotel, Kyoto, Jepang, Sabtu (8/4). Pemerintah Indonesia diwakili Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, sementara Pemerintah Jepang diwakili Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Hiroshige Seko. Seusai pertemuan bilateral yang tertutup bagi pers, Enggartiasto mengatakan, ada dua hal penting yang dibicarakan. Kedua hal itu adalah perdagangan elektronik atau e-dagang lintas negara dan penetapan tarif impor baja atau besi dari Jepang. "Selain dua hal tersebut, kami sepakat bahwa pertemuan ini sebagai tindak lanjut pertemuan sebelumnya antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Jakarta beberapa waktu lalu," kata Enggartiasto, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Aris Prasetyo, dari Kyoto. Enggartiasto menambahkan, perihal e-dagang, Jepang menginginkan tidak ada batasan bagi semua produk mereka untuk diperjualbelikan di kawasan ASEAN melalui transaksi elektronik. Artinya, barang yang masuk atau dibeli dibebaskan dari bea masuk. Namun, kata dia, keinginan itu sulit diterima, termasuk oleh Indonesia.Kendati demikian, kata Enggartiasto, tak menutup kemungkinan penghapusan bea masuk antarnegara bakal terwujud. Masalah itu akan menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing dengan persiapan perbaikan sumber daya dan teknologi."Jepang menginginkan penyesuaian tarif masuk impor besi dan baja yang masuk ke Indonesia. Sekarang, kan, menjadi 15 persen dari sebelumnya yang 1,9 persen," kata Enggartiasto.Kedua hal itu, ujar Enggartiasto, akan ditindaklanjuti setibanya di Indonesia. Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo menambahkan, keinginan Jepang harus direspons dengan hati-hati. Menurut dia, keinginan Jepang itu dilatarbelakangi tujuan agar usaha kecil dan menengah, khususnya yang tergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), menjadi lebih maju. RCEP adalah kerja sama ekonomi dan perdagangan ASEAN- enam negara mitra utama.Dalam sambutan pembuka sebelum diskusi bilateral, Seko mengatakan, posisi Indonesia tetap penting bagi Jepang. Hal itu ditunjukkan melalui kedatangan Shinzo Abe ke Indonesia beberapa waktu lalu.