logo Kompas.id
EkonomiPasar Indonesia Menarik bagi...
Iklan

Pasar Indonesia Menarik bagi Asing

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pasar saham dan obligasi Indonesia menarik bagi investor asing. Sebab, imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia lebih baik ketimbang imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat. "Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia sekitar 7 persen, sementara inflasi sekitar 4 persen. Ada 3 persen selisihnya. Sementara imbal hasil obligasi Pemerintah AS sekitar 2,5 persen dan inflasi sudah 2,1 persen, selisihnya tipis sekali," kata Sonny Anugerah Akbar, Head of Investment Avrist Asset Management, di Jakarta, Senin (10/4).Sonny memperkirakan, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun akan turun, dari 7,3 persen tahun lalu menjadi 7,17 persen tahun ini. Penurunan imbal hasil ini akan membuat harga obligasi menguat. Sonny juga memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir tahun ini dapat mencapai 5.817. Sonny mengatakan, reksa dana saham akan berkinerja baik pada tahun ini. Arus dana investor asing masih mengalir, baik di pasar obligasi maupun di pasar saham. Di pasar saham, sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu, investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 11,35 triliun. Pada 2016, pembelian bersih asing sebesar Rp 16,5 triliun.Direktur Avrist Asset Management Hanif Mantiq menambahkan, kinerja reksa dana saham tahun ini diperkirakan dapat membukukan kenaikan 12 persen, sementara reksa dana pasar uang naik 6-65, persen. Dia yakin prospek reksa dana syariah juga bagus. Mulai diperdagangkanSaham PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (Bintraco) mulai diperdagangkan di bursa kemarin. Bintraco adalah perusahaan induk yang memiliki kegiatan usaha penjualan mobil Toyota melalui jaringan Nasmoco. Bintraco juga memberikan pembiayaan kendaraan bermotor melalui PT Andalan Finance Indonesia.Dari penjualan saham perdana itu, Bintraco dapat menghimpun dana Rp 260 miliar, yang akan digunakan untuk aksi korporasi. Direktur Utama Bintraco Sebastianus H Budi mengharapkan, dalam satu hingga dua tahun ke depan, kinerja Bintraco melesat.Sementara itu, PT Terregra Asia Energy Tbk, perusahaan energi yang bergerak di bidang jasa teknis dan pemasok suku cadang pembangkit listrik, siap melepas saham perdana di bursa. Saham yang akan ditawarkan ke publik sebanyak 21,43 persen atau 600 juta lembar saham. Wakil Direktur Utama PT Terregra Asia Energy Tbk Lasman Citra menyebutkan, dana yang diperoleh dari penawaran saham perdana ini akan digunakan untuk mengembangkan pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan, terutama tenaga air. Perolehan dana dari penawaran saham perdana Terregra diperkirakan Rp 120 miliar-Rp 198 miliar. Adapun harga saham yang ditawarkan dengan kisaran Rp 200-Rp 300 per lembar saham. (JOE/FER)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000