logo Kompas.id
EkonomiInfrastruktur Telekomunikasi...
Iklan

Infrastruktur Telekomunikasi Kunci Pertumbuhan

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Inklusi keuangan di Indonesia akan tumbuh secara pesat di antara negara-negara ASEAN. Caranya, pemerintah harus terus mengembangkan empat elemen kunci yang ditopang dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi informasi yang merata di daerah-daerah.Foundation\'s Program Officer for the Financial Services for the Poor Bill & Melinda Gates Foundation Elisa Sitbon, dalam surat elektronik kepada Kompas, Minggu (16/4), mengatakan, sebenarnya Indonesia sudah memiliki modal dasar pengembangan inklusi keuangan. Antara lain komitmen pemerintah memperluas akses keuangan kepada masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan formal guna mengentaskan rakyat miskin.Selain itu, Indonesia telah memiliki empat elemen kunci yang dibutuhkan dalam program inklusi keuangan melalui layanan keuangan digital. Elemen-elemen itu adalah penetrasi telepon seluler yang tinggi yang diperkirakan mencapai 80 persen pada tahun depan dan KTP elektronik yang menjangkau 90 persen penduduk Indonesia."Dua elemen lainnya adalah keinginan dan langkah konkret pemerintah untuk memberikan bantuan sosial secara digital, serta keterbukaan pihak swasta untuk berpartisipasi," katanya.Elisa mengemukakan, pertanyaan kunci yang masih perlu dijawab adalah bagaimana menjangkau 70 juta penduduk Indonesia yang berada di berbagai pelosok daerah dan pulau dapat memiliki akses keuangan pada tahun 2019. Digitalisasi adalah satu-satunya cara menyediakan layanan keuangan yang cepat, mudah, dan berkesinambungan.Bill & Melinda Gates mencatat, inklusi keuangan di negara-negara ASEAN sangat bergantung pada sejarah, kondisi geografis, dan sistem keuangan yang ada di negara-negara tersebut. Menurut survei Findex World Bank, di Singapura sekitar 96 persen penduduk dewasa memiliki rekening bank, Malaysia 81 persen, Kamboja 22 persen, dan Myanmar 23 persen. Sementara di Indonesia baru sekitar 36 persen yang pada 2019 ditargetkan mencapai 75 persen.Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, pada 2016 indeks literasi dan inklusi keuangan penduduk Indonesia masing-masing sebesar 29,66 persen dan 67,82 persen. Indeks tersebut membaik dibandingkan pada 2013 yang masing-masing hanya sebesar 21,84 persen dan 59,74 persen.Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia Adrian Gunadi mengemukakan, pelaku usaha tekfin berkomitmen membantu pemerintah untuk menumbuhkan inklusi keuangan. Sementara ini, fokusnya adalah pembiayaan perorangan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).Potensi pembiayaan di sektor UMKM sangat besar. Masih ada sekitar 49 juta pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang belum terjangkau perbankan dengan potensi pembiayaan sekitar Rp 988 triliun. (HEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000