logo Kompas.id
EkonomiPertamina Menguasai Saham
Iklan

Pertamina Menguasai Saham

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — PT Pertamina (Persero) menuntaskan akuisisi saham Maurel & Prom, perusahaan minyak dan gas bumi yang berkantor pusat di Paris, Perancis, sebesar 72,65 persen. Dengan demikian, Pertamina menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan tersebut. Akuisisi diharapkan dapat memenuhi target produksi minyak dan gas bumi sebesar 650.000 barrel setara minyak per hari dari aset di luar negeri pada 2025. Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito, semula, Pertamina beroperasi di Irak, Aljazair, dan Malaysia. Lewat penguasaan saham Maurel & Prom, Pertamina memiliki akses operasi produksi di Gabon, Tanzania, Nigeria, serta akses eksplorasi di Namibia, Kanada, Kolombia, Perancis, Italia, dan Myanmar."Pada 2014-2017, produksi migas Pertamina dari blok di luar negeri mencapai 150.000 barrel setara minyak per hari. Kami menargetkan produksinya menjadi 650.000 barrel setara minyak per hari pada 2025. Hal itu merupakan bagian dari target produksi migas sebanyak 1,9 juta barrel per hari dari dalam dan luar negeri pada tahun 2025," kata Adiatma, Minggu (16/4), di Jakarta.Pengumuman perdana akuisisi saham Maurel & Prom oleh Pertamina terjadi pada Agustus 2016. Saat itu, Pertamina mengumumkan akuisisi sebesar 24,53 persen saham yang nilainya sekitar 200 juta euro atau sekitar Rp 2,82 triliun. Direktur Utama Pertamina saat itu, Dwi Soetjipto, menyebut alasan akuisisi adalah untuk meningkatkan ketahanan energi, khususnya migas, di dalam negeri.Senior Vice President Upstream Business Development Pertamina Denie S Tampubolon menambahkan, Pertamina siap mengalokasikan dana 30 juta-40 juta euro dalam jangka 3-5 tahun untuk pembiayaan eksplorasi lapangan migas milik Maurel & Prom. Dari lapangan produksi, perusahaan ini menghasilkan 40.000 barrel minyak per hari. Angka produksi kemungkinan akan terus bertambah seiring rencana pengembangan lapangan hasil eksplorasi.Maurel & Prom terdaftar di bursa saham Euronext di Paris, Perancis. Nilai kapitalisasi pasar perusahaan itu sekitar 550 juta euro. Cadangan terbukti dan sumber daya migas di lapangan yang dikuasai Maurel & Prom diperkirakan mencapai 250 juta barrel setara minyak.Tingkatkan produksi Rencana akuisisi sejumlah blok migas di luar negeri menjadi bagian kebijakan Pertamina untuk meningkatkan produksi migas perusahaan tersebut. Sampai tahun 2030, Pertamina mengalokasikan dana sekitar 146 miliar dollar AS untuk investasi hulu sampai hilir, termasuk pembangunan infrastruktur migas. Pengajar pada Universitas Trisakti, Jakarta, Pri Agung Rakhmanto, mengatakan, pilihan Pertamina mengakuisisi blok-blok migas di luar negeri terbilang tepat jika mengacu pada kondisi investasi hulu migas di Indonesia yang tidak sebaik beberapa dekade lalu. Meski demikian, Pertamina harus menjaga prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam aksi perusahaan mengakuisisi blok-blok migas di luar negeri. "Harus ada transparansi dan akuntabilitas atas keputusan perusahaan mengakuisisi blok- blok migas di luar negeri. Apa yang didapat dari akuisisi tersebut, apakah cadangan bertambah atau tidak, publik harus tahu," ujar Pri Agung.Pada 2014, produksi migas Pertamina tercatat sebesar 517.000 barrel setara minyak per hari. Produksi itu meningkat menjadi 610.000 barrel setara minyak per hari pada 2015 dan naik lagi menjadi 650.000 barrel setara minyak per hari pada 2016. Target produksi migas Pertamina pada 2025 adalah 1,9 juta barrel setara minyak per hari. (APO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000