logo Kompas.id
EkonomiTeknologi Dorong Efisiensi
Iklan

Teknologi Dorong Efisiensi

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Penerapan teknologi komunikasi dan informatika di dunia industri menjadi kunci. Penggunaannya tidak hanya untuk efisiensi ongkos produksi, tetapi juga untuk mendekatkan produsen dengan konsumen. Di Indonesia, sudah ada sektor yang menerapkannya. Sektor di Indonesia yang telah menggunakan teknologi komunikasi dan informatika adalah elektronik, otomotif, serta makanan dan minuman."Di era globalisasi, perdagangan barang dan jasa makin tidak terbatas. Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informatika dapat mendorong produktivitas, efisiensi, dan daya saing industri. Teknologi dapat membuat penghematan sehingga produk dapat lebih murah," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam lokakarya "Industry 4.0 Implementation in Indonesia", Selasa (18/4), di Jakarta.Airlangga mengatakan, belum semua sektor industri di Indonesia menerapkan teknologi komunikasi dan informatika atau sistem digital ke dalam proses produksi. Melalui digitalisasi industri, satu jalur produksi tidak hanya membuat satu macam produk, tetapi bisa membuat beberapa macam produk, seperti jalur produksi di industri otomotif yang dapat memproduksi 3-4 tipe kendaraan. Demikian pula jalur produksi pada pembuatan telepon genggam, makanan dan minuman, serta industri petrokimia."Dengan digitalisasi, produksi dan proses otomatisasi melalui komputer atau telepon pintar dapat digabungkan sehingga proses produksinya bisa diputuskan dengan cepat. Namun, tantangannya, teknologi selalu dikaitkan dengan mengurangi tenaga kerja," kata Airlangga.Menurut Airlangga, penerapan teknologi komunikasi dan informatika di industri tidak serta- merta mengurangi tenaga kerja. Ia mencontohkan, di industri makanan dan minuman, meskipun pencampuran mulai dilakukan secara otomatis, proses pengemasan tetap menggunakan tenaga kerja manusia.Daya saingDi balik itu semua, Airlangga menggarisbawahi pengelolaan volume data yang besar (big data). Sebab, kata Airlangga, dalam data tersebut terekam informasi antara operator mesin dan mesin maupun antara produsen dan konsumen. Melalui teknologi komunikasi dan informatika, keinginan konsumen dapat segera ditanggapi secara personal oleh produsen.Kementerian Perindustrian mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bergabung dengan laman pemasaran (market place) yang telah berkembang di Indonesia. Dengan demikian, pasar semakin luas.Di dalam lokakarya, Pendiri dan CEO Knowledge-Raven Management dari Jerman Kai Mertins mengatakan, inovasi menjadi titik kritis dalam mempertahankan dan meningkatkan daya saing industri saat ini. "Populasi di Indonesia sangat besar dengan pengguna internet tinggi," kata Mertins. Saat ini, lanjut Mertins, dunia memasuki revolusi industri yang keempat dengan digitalisasi di semua rantai pasok industri. Namun, mengambil contoh riset di Jerman pada 2015, sekitar 72 persen perusahaan berukuran menengah telah melihat transformasi digital sebagai tantangan utama. Akan tetapi, 55 persen di antaranya tidak memiliki strategi khusus untuk menerapkan digitalisasi sehingga berpotensi tersingkir dari pasar. (NAD)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000