logo Kompas.id
EkonomiMendongkrak Daya Saing
Iklan

Mendongkrak Daya Saing

Oleh
· 3 menit baca

Daya saing pariwisata Indonesia ada di posisi ke-42 dari 136 negara dengan nilai 4,2. Itu penilaian Forum Ekonomi Dunia berdasarkan berbagai indikator yang dihimpun pada 2016. Posisi Indonesia memang membaik dibandingkan dengan penilaian yang sama pada 2015, yakni di posisi 50 dari 141 negara dengan skor 4. Sistem skor yang digunakan Forum Ekonomi Dunia (WEF) adalah 1-7 dengan nilai terbaik pada angka 7. Secara umum, data WEF menyebutkan, Indonesia menerima 10,406 juta turis asing pada 2016 dengan nilai belanja 10,761 miliar dollar AS. Rata-rata nilai belanja wisatawan mancanegara di Indonesia sebesar 1.034 dollar AS per orang per kedatangan. Produk domestik bruto (PDB) industri perjalanan dan pariwisata di Indonesia sebesar 28,208 miliar dollar AS atau 3,3 persen dari total PDB. Sementara, dari sisi penyerapan tenaga kerja, ada 3,468 juta tenaga kerja yang diserap industri perjalanan dan pariwisata pada 2016 atau sekitar 2,9 persen dari serapan tenaga kerja di Indonesia. Angka-angka itu masih di bawah target yang ingin dicapai pada 2019. Pemerintah Indonesia menargetkan kunjungan 20 juta wisatawan asing pada 2019 dengan perolehan devisa 20 miliar dollar AS. Sektor pariwisata diharapkan menyumbang 7,5 persen PDB dan menyerap 13 juta tenaga kerja pada 2019. Target itu bukan hal yang tak mungkin dicapai. Namun, perlu berbagai syarat untuk menarik turis asing untuk datang ke Indonesia. Tak sekadar datang, wisatawan mancanegara itu juga mesti didorong untuk tinggal lebih lama dan berbelanja. Dengan cara itu, industri pariwisata di Indonesia bisa menyumbangkan PDB lebih besar dan menyerap tenaga kerja lebih banyak. Mengacu pada indeks daya saing yang dirilis WEF, pilar keberlanjutan lingkungan di Indonesia menempati posisi ke-131 dari 136 negara. Pilar ini sekaligus di posisi terendah dari 14 pilar yang dinilai dalam indeks daya saing menurut WEF. Berikutnya, pilar kesehatan dan higienitas pada industri pariwisata Indonesia ada di posisi ke-108 dari 136 negara. Posisi pilar ini rendah antara lain ditilik dari ketersediaan tempat tidur di rumah sakit per 10.000 penduduk, jumlah dokter, serta akses terhadap sanitasi dan air minum. Adapun nilai terbaik ada di daya saing harga, yakni peringkat ke-5 dari 136 negara. Harga yang murah ini antara lain dilihat dari indeks harga hotel dan harga bahan bakar. Dengan kata lain, biaya untuk berwisata ke Indonesia dinilai cukup murah dibandingkan dengan berwisata ke negara-negara lain. Untuk mendongkrak daya saing pariwisata, Indonesia mesti memperbaiki berbagai kelemahan. Hal yang sederhana, misalnya, menyediakan toilet umum yang bersih dan memadai di tempat-tempat wisata. Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang menjadi nilai tambah luar biasa untuk menarik wisatawan asing. Jika dipadukan dengan daya saing yang tinggi, kita bisa bersama-sama menyongsong pariwisata Indonesia yang kian mendunia. (Dewi Indriastuti)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000