logo Kompas.id
EkonomiMari Mencicil Masa Depan dari ...
Iklan

Mari Mencicil Masa Depan dari Sekarang

Oleh
· 3 menit baca

Masa produktif ada akhirnya. Sebagian besar perusahaan membatasi usia kerja karyawannya pada usia 55 atau 60 tahun. Padahal, rata-rata usia harapan hidup di Indonesia menurut perhitungan Bank Dunia tahun 2014 adalah 68,89 tahun. Usia rata-rata harapan hidup ini lebih tinggi dibandingkan India yang 68,01 tahun, tetapi lebih rendah dari warga Amerika Serikat yang rata-rata hidup sampai 78,9 tahun.Jadi, masih ada masa beberapa tahun setelah pensiun yang harus dibiayai tanpa ada penghasilan. Sayangnya, masih banyak orang yang belum mempersiapkan diri untuk menghadapi masa ini. Manulife Investor Sentiment Index (MISI) yang dipublikasikan Februari lalu menunjukkan bahwa 96 persen responden yakin akan memiliki gaya hidup sama seperti saat ini atau lebih baik lagi pada masa pensiun nanti.Sayangnya, sebagian besar responden mengalokasikan dananya kurang dari 20 persen tabungan untuk persiapan pensiun. Sebagian besar hanya dapat mempersiapkan dana pensiun kurang dari Rp 100 juta, hanya 20 persen yang yakin dapat menyimpan dana pensiun lebih dari Rp 300 juta. Dengan asumsi rata-rata pengeluaran rumah tangga saat ini sebesar Rp 4 juta per bulan, uang itu akan habis dalam waktu singkat.Survei HSBC yang dilakukan di 12 negara, termasuk Indonesia pada Oktober-November 2015 juga menunjukkan 64 persen responden khawatir terhadap kesehatan fisik di masa depan. Dengan pertanyaan yang berbeda, ada 54 persen khawatir terhadap kesehatan finansial. Namun, 33 persen yang menyatakan tidak memiliki proteksi sama sekali. Selain itu, 44 persen responden menyatakan persiapan finansial masih fokus pada jangka pendek untuk kebutuhan mendadak.Kedua survei itu mengambarkan betapa orang masih belum serius mempersiapkan masa pensiunnya. Padahal, masa pensiun itu pasti akan datang. Kalaupun ada skema pensiun publik, seperti BPJS Ketenagakerjaan, skema tersebut hanya memberikan penggantian sebagian penghasilan saja. Dasar perhitungan upah untuk program pensiun tahun 2017 ini sebesar Rp 7,7 juta. Adapun manfaat maksimal yang dibayarkan kepada peserta sebesar Rp 3,8 juta dengan batas paling bawah Rp 319.450, setelah membayar selama 15 tahun. Jaminan hari tua yang diterima sekitar 40 persen dari penghasilan ketika masih bekerja. Bagi mereka yang memiliki pendapatan di atas Rp 7,7 juta, tetap akan mendapatkan dasar perhitungan dari Rp 7,7 juta saja. Dengan demikian, ada selisih besar antara pendapatan ketika bekerja dengan manfaat pensiun publik yang diterima.Padahal, biaya hidup tidak turun drastis ketika masa pensiun tiba. Jika dihitung, kebutuhan hanya turun 10-20 persen saja jika dibandingkan dengan biaya pada masa produktif. Biaya transportasi ke tempat kerja atau biaya makan siang di tempat kerja akan berkurang. Sebaliknya, biaya kesehatan, misalnya, tentu bukan berkurang melainkan akan terus meningkat.Membuat rencana pensiun mandiri merupakan salah satu solusi untuk mencukupi kebutuhan ketika pensiun. Semakin cepat persiapannya semakin baik. Yuk, siapkan dana pensiun sedini mungkin, mulailah mencicil masa depan segera. (Joice Tauris Santi)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000