logo Kompas.id
EkonomiTarif Data Harus Sesuai...
Iklan

Tarif Data Harus Sesuai Kualitas

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Penetapan tarif data internet harus mengedepankan standar minimal kualitas layanan. Proses penetapan juga harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan iklim industri telekomunikasi seluler di masa mendatang. Kepala Ekonom PT Danareksa Sekuritas Kahlil Rowter yang dihubungi Kompas, Jumat (28/4), di Jakarta, mengatakan, pemerintah perlu terjun dan mendorong para operator memperhatikan standar minimal kualitas layanan data internet. "Saya rasa pemerintah tidak perlu intervensi dalam penetapan tarif layanan data internet, meskipun layanan data mendekati kebutuhan pokok. Masih banyak sarana komunikasi alternatif. Kecuali ada indikasi persaingan tidak sehat, seperti perang tarif," ujarnya. Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo berpendapat, tarif paket data harus berbanding lurus dengan mutu produk. Itulah yang sebenarnya dicari konsumen. "Aspek keberlanjutan bisnis atau sustainability seharusnya dikedepankan industri telekomunikasi. Aspek ini memperhatikan investasi dan margin. Situasi yang kerap terjadi sekarang adalah perang tarif data yang tidak sehat dan semata-mata hanya untuk menarik pelanggan baru," katanya. Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef memiliki pandangan berbeda. Menurut dia, layanan data juga perlu diatur, mulai dari aspek ketersediaan, standar minimal kualitas layanan, dan harga. Harga seharusnya sesuai jaminan batas bawah dan atas dari byte rate."Hanya saja, proses pembuatannya bukan berdasarkan koneksi. Jadi, tarifnya menjadi volume based , time based atau kombinasi keduanya," kata Ian. Formula tarifSekretaris Jenderal Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) Danny Buldansyah mengatakan, formula penetapan tarif paket layanan data lebih rumit dibandingkan layanan pesan pendek atau telepon. Salah satu komponen penting adalah biaya jaringan internasional. Sejauh ini, tidak banyak operator telekomunikasi Indonesia mempunyai infrastruktur jaringan internasional. Sebagai gantinya, mereka memilih menyewa infrastruktur. Menyoal tarif data, dia berpendapat, situasinya di Indonesia sudah sangat tidak sehat. Sebagai gambaran, setiap satu gigabyte dipatok kurang dari Rp 15.000. "Belum lagi ada tawaran promo bonus ini itu. Akibatnya, tarif paket data internet bisa murah. Pelanggan biasanya hanya melihat sisi "murah", padahal rata-rata operator telekomunikasi di Indonesia mengalami margin tipis saat bersamaan," ujarnya. Kemarin, laman server Telkomsel diretas dan muncul informasi komplain mahalnya tarif layanan data internet. Presiden Direktur Telkomsel Ririek Adriansyah dalam konferensi pers menegaskan kembali komitmen perusahaannya untuk menghadirkan layanan seluler yang menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Penawaran berbagai paket layanan, termasuk keragaman paket data internet, bertujuan untuk memberikan pilihan. Layanan 4G Telkomsel juga telah hadir di sekitar 500 ibu kota/kabupaten untuk memberikan pelanggan pengalaman internet cepat. Total pelanggan Telkomsel mencapai 169 juta, di mana sekitar 50 persen di antaranya tercatat sebagai pelanggan 3G/4G.Anak usaha PT Telkom Tbk ini memiliki 25.000 unit pemancar baru sepanjang 2016 dan sekitar 92 persen di antaranya merupakan pemancar berteknologi 3G dan 4G. Total pemancar yang sekarang dimiliki mencapai 137.000 unit dengan komposisi 61 persen pemancar berteknologi 3G dan 4G. (MED)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000