JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan pemerintah Denmark untuk mengembangkan energi baru terbarukan di Indonesia. Sejumlah perusahaan asal Denmark menyatakan minat untuk berbisnis di sektor pengembangan energi terbarukan, khususnya tenaga angin.
”Belasan tahun lalu kami pernah mengalami krisis ketahanan energi, di mana Denmark sangat bergantung pada pasokan minyak dari Timur Tengah. Seiring harga minyak yang melonjak, kami mulai berpikir untuk beralih ke energi baru terbarukan. Pengalaman tersebut akan kami bagi kepada Pemerintah Indonesia,” ujar Menteri Kerja Sama Pembangunan Denmark Ulla Tornaes dalam pidato sambutannya di acara Indonesia-Denmark Business Forum on Energy, Selasa (2/5), di Jakarta.
Dalam forum tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meluncurkan peta potensi energi angin di Indonesia bersama Ulla Tornaes. Sejumlah perusahaan asal Denmark yang menyatakan minat berbisnis di Indonesia adalah Siemens Wind Power, Burmeister & Wain Scandinavian Contractor (BWSC), Vestas Wind System, Dong Energy, Welltec, dan Babcock & Wilcox Volund.
Dalam keterangan resmi yang diterbikan kantor Kedutaan Besar Denmark di Indonesia, Ulla Tornaes berkunjung ke Jakarta sejak 30 April sampai dengan 3 Mei. Ulla berencana mengunjungi Teluk Jakarta untuk melihat pencemaran air yang ditimbulkan oleh limbah plastik.
Ulla juga dijadwalkan menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LOI) atas sebuah inisiatif dengan Asian Foundation & Wahid Foundation untuk mempromosikan toleransi dan dialog lintas agama.