Perusahaan Berinvestasi Besar

JAKARTA, KOMPAS — Head of Product Grab Jerald Singh mengaku, untuk membangun big data, pihakya berinvestasi besar-besaran. Grab telah berinvestasi di infrastruktur data berbasis komputasi awan (cloud). Hal ini memungkinkan pembaruan sistem sebanyak 50-100 kali per minggu tanpa mengurangi kualitas serta waktu respons layanan mereka kepada konsumen.

”Cara bekerja seperti ini telah memberikan rasio stabilitas sistem sebesar 99,98 persen, meningkat dari sekitar 80 persen sejak dua tahun yang lalu,” katanya.

Jerald menyebutkan juga pemanfaatan big data. Menurut dia, teknologi ini merupakan kunci dalam meningkatkan prediksi suplai dan permintaan. Manfaat lain adalah meningkatkan kualitas pemasangan penumpang dan pengemudi secara efektif.

”Big data memberikan kami informasi mengenai keberadaan mitra pengemudi, wilayah mana saja yang mereka sukai dan hindari dalam berkendara. Kami juga memiliki informasi mengenai penumpang kami sesuai dengan waktu pada tahun, hari, cuaca dan kondisi tertentu lainnya,” ujarnya.

Informasi tersebut jika digabungkan dapat membantu Grab dalam memasangkan mitra pengemudi dan penumpang, sehingga mitra pengemudi memiliki pendapatan yang lebih baik. Penumpang pun dimudahkan berkat waktu tunggu yang lebih singkat.

Big data juga memungkinkan Grab mengarahkan suplai pengemudi ke wilayah-wilayah yang diprediksi akan mengalami peningkatan permintaan, misalnya dalam 30 menit kedepan. Dengan menggunakan big data, Jerald mengklaim Grab berhasil meningkatkan alokasi atau pemasangan mitra pengemudi dengan penumpang hingga 30 persen.