logo Kompas.id
EkonomiPajak Masih di Bawah Target
Iklan

Pajak Masih di Bawah Target

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Realisasi penerimaan pajak hingga akhir April 2017 mencapai Rp 348 triliun atau tumbuh 19,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016. Untuk mencapai target Rp 1.308 triliun sampai akhir tahun, penerimaan pajak secara riil harus tumbuh 30,5 persen. "Realisasi sampai dengan akhir April ini cukup membuat optimistis. Namun, masih banyak yang harus kami lakukan agar pertumbuhan bisa meningkat lebih tinggi lagi," kata Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Hestu Yoga Saksama di Jakarta, Kamis (4/5). APBN 2017 mengalokasikan belanja Rp 2.080 triliun. Untuk membiayai belanja, pemerintah menargetkan penerimaan sebesar Rp 1.750 triliun dan utang Rp 330 triliun atau 2,41 persen terhadap produk domestik bruto. Dari total target penerimaan negara tersebut, pajak ditargetkan menyumbang Rp 1.308 triliun atau 75 persen dari penerimaan. Jika realisasi penerimaan pajak tahun lalu Rp 1.105 triliun, butuh pertumbuhan penerimaan pajak 18,5 persen untuk mencapai target pajak tahun ini.Namun, sekitar Rp 104 triliun dari realisasi penerimaan pajak tahun lalu merupakan uang tebusan pengampunan pajak. Sumbangan sebesar ini tidak akan ada lagi tahun ini. Sebab, pengampunan pajak sudah berakhir per akhir Maret lalu dengan uang tebusan selama Januari-Maret sekitar Rp 10 triliun. Dengan demikian, Direktorat Jenderal Pajak secara riil harus meningkatkan penerimaan pajak Rp 305,8 triliun dari realisasi tahun lalu, tanpa memperhitungkan uang tebusan untuk mencapai target 100 persen. Artinya, penerimaan pajak harus tumbuh 30,5 persen.Sementara realisasi penerimaan pajak sampai dengan akhir April sebesar Rp 348 triliun atau tumbuh 19,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Oleh sebab itu, Yoga berharap pertumbuhan pajak pada bulan-bulan berikutnya bisa meningkat minimal 24-25 persen. Sampai dengan akhir April 2017, semua jenis pajak besar tumbuh positif. Pajak Penghasilan nonmigas sebagai penyumbang terbesar, realisasinya mencapai Rp 204 triliun atau tumbuh 17 persen. Berikutnya, Pajak Pertambahan Nilai menyumbang Rp 121 triliun atau tumbuh 18 persen. KomitmenSecara terpisah, Darussalam dari Danny Darussalam Tax Center menyatakan, penerimaan pada akhir April 2017 sudah mencapai 27 persen dari target. Capaian ini jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pola capaian pada bulan-bulan selanjutnya, menurut Darussalam, juga akan terjaga di kisaran 7-9 persen dari target. Kemudian pada November dan Desember akan meningkat menjadi 10-12 persen dari target. Hal tersebut, kata Darussalam, menuntut komitmen yang besar dari pemerintah untuk tetap menjaga penerimaan tahun berjalan, di samping agenda reformasi pajak yang tengah dilakukan. Usaha ekstra untuk menjaga penerimaan adalah melalui penegakan hukum secara sistematis. Selain itu, dengan cara ekstensifikasi melalui optimalisasi data dan informasi hasil pengampunan pajak dan dari pihak lainnya."Kami di Danny Darussalam Tax Center memprediksi penerimaan pajak pada 2017 dapat mencapai kisaran Rp 1.220 triliun hingga Rp 1.241 triliun atau sekitar 94-95 persen dari target pajak tahun ini sebesar Rp 1.308 triliun," kata Darussalam. (LAS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000