logo Kompas.id
EkonomiNontunai Dilayani Multibank
Iklan

Nontunai Dilayani Multibank

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah merencanakan transaksi pembayaran nontunai di semua ruas jalan tol dapat terbuka bagi semua bank. Untuk itu, disiapkan alat pembaca uang elektronik yang dapat mengakomodasi lebih banyak bank. Sebelum diberlakukan penuh, sosialisasi terus dilakukan."Untuk mendukung program multibank, sistem pembayarannya harus dibuka bagi sebanyak mungkin bank. Dengan demikian, semua bank yang menerbitkan uang elektronik dapat difasilitasi. Sementara pengguna kendaraan pun punya lebih banyak pilihan," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna, Jumat (5/5), di Jakarta. Herry mengatakan, selama ini alat pembaca yang digunakan setiap bank berbeda dengan sistem yang berbeda pula. Agar sistem multibank dapat diterapkan, kini sedang disiapkan alat pembaca uang elektronik yang dapat menerima dan membaca uang elektronik hingga 20 jenis uang elektronik berbeda, bahkan lebih. Dengan demikian, setidaknya ada 20 bank yang dapat ikut serta. Dengan satu alat yang dapat digunakan bersama-sama, biaya yang dikeluarkan akan semakin efisien.Transaksi nontunai akan diterapkan secara penuh di 35 ruas jalan tol mulai Oktober mendatang. Sebelum diberlakukan secara penuh, akan dilakukan uji coba penerapan transaksi nontunai setelah arus mudik Lebaran selesai. Uji coba akan dilakukan di ruas jalan tol yang termasuk kluster 1, yakni antara Jakarta- Bandung (Purbaleunyi) dan Jakarta-Palimanan. Di Jawa Timur, uji coba dilakukan di ruas tol Juanda-Waru. Menurut Herry, kluster 1 dan Juanda-Waru dipilih antara lain karena kepadatan kendaraan di ruas tol tersebut sangat tinggi. Dengan demikian, ketika dalam proses uji coba transaksi nontunai masih terjadi kekurangan, pihak badan usaha jalan tol (BUJT), perbankan, dan BPJT dapat segera memperbaiki. Isi ulangSelain itu, transaksi nontunai pada ruas-ruas tersebut melibatkan beberapa bank, baik bank BUMN maupun bank swasta. Diharapkan, penerapan transaksi nontunai yang akan dilakukan secara multibank akan lebih maksimal."Target kami, alat pembaca harus bisa menerima semua uang elektronik. Lalu fasilitas pengisian ulang uang elektronik diperbanyak sehingga pengguna dapat lebih mudah mengisi ulang. Kemudian untuk sistem kliring dan setelmen antara bank dan BUJT harus selesai dalam sehari," kata Herry.Ruas-ruas tol yang baru akan beroperasi setelah transaksi nontunai diberlakukan sepenuhnya akan langsung menerapkan sistem transaksi nontunai. BPJT mencatat, hingga 2018 akan ada penambahan 1.183 kilometer jalan tol baru. Saat ini ada 995 kilometer jalan tol yang beroperasi di Indonesia.Secara terpisah, Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rohan Hafas menyambut baik penerapan transaksi nontunai di semua ruas tol. "Ini akan mempercepat transaksi sehingga mengurangi antrean di pintu tol. Kami berharap tidak hanya transaksi nontunai, tetapi alat penerima gelombang di kendaraan (OBU) juga semakin banyak," kata Rohan. Menurut Rohan, penerapan multibank perlu dilakukan agar pengguna jalan memiliki semakin banyak pilihan. Bank Mandiri lebih dulu masuk ke transaksi nontunai di jalan tol beberapa tahun lalu karena telah siap dengan teknologinya. Kini, ketika semua bank menguasai teknologinya, maka penerapan multibank perlu dilakukan. Adapun pasar uang elektronik masih sangat luas."Bagi kami, dengan uang elektronik itu berarti akan ada dana mengendap. Itu merupakan dana murah karena tidak ada bunga. Saat ini, penggunaan uang elektronik dari Bank Mandiri untuk transaksi jalan tol mencapai 38 persen," ujar Rohan. Integrasi JagorawiHerry mengatakan, sebagaimana telah dijadwalkan, pada 23 Mei mendatang akan dilakukan integrasi di ruas Tol Jagorawi. Itu berarti Gerbang Tol Cibubur Utama dan Cimanggis Utama akan dihilangkan. Sistem pembayaran pun akan menjadi terbuka. Dengan demikian, tarif yang diberlakukan adalah tarif sama di semua gardu tol."Untuk tarifnya sudah ada perhitungannya dan akan ditetapkan oleh Menteri PUPR. Akan kami sosialisasikan lebih awal," kata Herry. (NAD)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000