logo Kompas.id
EkonomiOrang Menganggur Berkurang...
Iklan

Orang Menganggur Berkurang 10.000

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Jumlah penganggur berkurang sekitar 10.000 orang selama Februari 2016-Februari 2017 atau dari 7,02 juta orang menjadi 7,01 juta orang. Faktor penyebabnya adalah lebih banyak penciptaan kerja di sektor informal, terutama yang berkaitan dengan musim panen padi. "Angkatan kerja tumbuh, tapi jumlah penganggur berkurang. Berarti daya serap tenaga kerja lebih cepat ketimbang pertumbuhan angkatan kerja. Ini menggambarkan bahwa seolah-olah penciptaan lapangan kerjanya bagus," kata Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) M Sairi di Jakarta, Minggu (7/5).Berdasarkan data BPS, angkatan kerja bertambah 3,8 juta orang selama Februari 2016- Februari 2017, dari 127,67 juta orang menjadi 131,55 juta orang. Pada periode yang sama, jumlah penganggur turun sekitar 10.000 orang, dari 7,02 juta orang ke 7,01 juta orang. Dengan demikian tingkat pengangguran terbuka per Februari 2017 dibanding periode yang sama tahun lalu turun 0,17 persen basis poin, yakni 5,50 persen dibanding 5,33 persen. Tingkat pengangguran terbuka adalah jumlah penganggur dibagi jumlah angkatan kerja.Sairi menekankan, pengurangan jumlah tenaga kerja ataupun tingkat pengangguran terbuka terutama berkaitan dengan faktor panen padi. Selama Februari 2016-Februari 2017, terjadi penambahan daya serap di sektor pertanian dengan jenis status pekerjaan adalah pekerja keluarga. "Ini adalah faktor paling dominan," kata Sairi. Pekerja keluarga adalah mereka yang bekerja membantu pekerja utama di dalam keluarga. Karakteristiknya adalah bahwa pekerja jenis ini tidak mendapatkan upah sehingga tidak menimbulkan efek ekonomi berantai. Misalnya adalah istri petani, pada hari biasa mereka tidak bekerja dan tidak masuk angkatan kerja. Namun, saat musim panen, ia bekerja membantu suaminya.Hal ini langsung jadi faktor pengurang tingkat pengangguran terbuka. Di satu sisi, faktor itu menambah angkatan kerja sebagai pembagi jumlah penganggur yang akhirnya menghasilkan tingkat pengangguran terbuka. Pada sisi lain, kondisi ini tercatat sebagai penduduk bekerja.Hal ini tecermin dari tingkat pengangguran terbuka desa yang lebih rendah ketimbang tingkat pengangguran terbuka kota. Tingkat pengangguran terbuka desa turun 0,35 persen basis poin menjadi 4 persen. Sementara tingkat pengangguran terbuka kota turun 0,03 persen basis poin menjadi 6,50 persen.Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Rahma Iryanti mengatakan, pengurangan jumlah penganggur hanya sekitar 10.000 orang, karena jumlah kesempatan kerja yang tercipta hanya berbeda 10.000 dengan jumlah angkatan kerja baru yang masuk pasar kerja.Menjadi perhatianDirektur Institute for Development of Economic and Finance Enny Sri Hartati yang dihubungi mengatakan, lulusan SMK, SMA, dan diploma yang mendominasi tingkat pengangguran terbuka seharusnya jadi perhatian penting pemerintah. Apalagi, selama 2016-2017, tingkat pengangguran tersebut yang lulusan universitas (perguruan tinggi/PT) juga masih tergolong tinggi. "Kondisi tersebut mengkhawatirkan, terutama tingkat pengangguran terbuka lulusan SMK. Ini bisa dikatakan pendidikan kejuruan belum sepenuhnya siap dengan kebutuhan tenaga kerja industri," ujarnya. (MED/LAS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000