Warga Puas dengan Angkutan Daring

JAKARTA, KOMPAS — Riset yang dilakukan Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesia terhadap pekerja ataupun pengguna transportasi dalam jaringan Gojek menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi. Pekerja puas karena kualitas hidup meningkat, sedangkan pengguna mendapat rasa aman dan nyaman. Riset itu diharapkan menjadi indikator dalam menentukan kebijakan pemerintah."Aplikasi on-demand seperti Gojek sudah menjadi kebutuhan urban, maka regulasi (pemerintah) mesti dibuat dengan mempertimbangkan dampak terhadap mitra (pengemudi) dan pengguna karena mitra punya kecemasan," kata Peneliti Utama Puskakom UI Alfindra Primaldhi dalam konferensi pers pemaparan hasil riset Puskakom UI, Senin (8/5), di Jakarta.Penelitian dengan metode sampling pencuplikan acak murni (pure random sampling) dilakukan terhadap 3.213 responden pengemudi roda dua (Goride), 2.801 responden pengemudi roda empat (Gocar), dan 4.048 responden pelanggan transportasi daring tersebut. Sampel mewakili populasi pengemudi dan pengguna di 15 kota besar, di antaranya Jabodetabek, Surabaya, Medan, Makassar, Bandung, dan Solo, dengan margin of error 1,5 persen. Riset dilakukan pada 6-11 April lalu dengan menggunakan pesan singkat atau berbasis daring.Hasilnya, 75 persen pengemudi roda dua dan 87 persen pengemudi roda empat mendapatkan upah di atas rata-rata upah minimum nasional sebesar Rp 1.997.819. Pengemudi roda dua (83 persen) ataupun roda empat (80 persen) merasa kualitas hidup mereka meningkat, khususnya dari segi ekonomi. Selain dari penghasilan, mereka merasa puas karena dapat mengakses asuransi dan memanfaatkan fasilitas institusi finansial. Selain itu, mereka merasa dapat memiliki waktu lebih banyak dengan keluarga karena fleksibilitas waktu kerja.PenggunaDari sisi pengguna, sebagian besar konsumen adalah perempuan, lajang, dan berpendidikan tinggi. Sebagian besar merupakan pengguna transportasi roda dua. Mayoritas pengguna (95 persen) merasa aman dan nyaman. Selain itu, 91 persen di antaranya merasa produktivitasnya meningkat.Human Resources Director PT Gojek Indonesia Monica Oudang mengatakan, PT Gojek Indonesia akan mendukung kebijakan pemerintah. "Yang menjadi perhatian kami adalah soal STNK, KIR, kuota angkutan, dan tarif," kata Monica. (NAD)