logo Kompas.id
EkonomiDigital Garap Sektor Informal
Iklan

Digital Garap Sektor Informal

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah mendorong kalangan pelaku usaha berbasis teknologi informasi atau digital agar terus menggarap dan mengembangkan sektor informal khususnya pada tiga sasaran utama. Sasaran itu adalah usaha mikro kecil menengah, inklusi keuangan, dan akses finansial demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.Hal itu mengemuka dalam peluncuran program kerja sama Gojek dengan Bank Tabungan Negara, Bank Permata Syariah, dan Bank Negara Indonesia Syariah di Jakarta, Selasa (9/5). Kerja sama itu dalam rangka memberikan akses kredit perumahan rakyat, tabungan haji, dan tabungan umrah bagi mitra Gojek.Kegiatan itu dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, CEO Gojek Nadiem Makarim, serta Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan UKM Kementerian Perekonomian Rudy Salahuddin. Selain itu, hadir pula Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad, Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi, Direktur BTN Handayani, Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo, dan Direktur Bank Permata Syariah Achmad K Permana.Rudiantara mengatakan, dalam pertemuan G-20 telah disepakati perkembangan teknologi digital yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pelaku usaha di sektor itu perlu menyasar pelaku usaha informal, menerapkan ekonomi berbagi, dan memberikan akses keuangan terhadap masyarakat yang tak tersentuh perbankan."Kolaborasi lembaga-lembaga terkait dengan para pelaku usaha digital sangat penting dilakukan. Salah satunya adalah kemitraan perbankan dengan para pelaku usaha digital guna mendorong peningkatan inklusi keuangan," ujarnya.Pemerataan ekonomiRudy Salahuddin menambahkan, pemanfaatan teknologi digital bagi pemerataan ekonomi sangat penting, apalagi teknologi digital terus tumbuh sebesar 10 persen pada tahun ini.Kontribusi sektor tersebut terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2016 sebesar 7,2 persen. Pada tahun ini, kontribusinya terhadap PDB diharapkan bisa 9,1-9,5 persen."Beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah menumbuhkan UKM daring yang ditargetkan pemerintah tumbuh sebanyak 8 juta UKM daring pada 2020. Mereka juga dapat mengembangkan inklusi keuangan di sektor informal dengan bekerja sama dengan perbankan," kata Rudy.Nadiem mengemukakan, Gojek telah menggandeng perbankan melalui program Gojek Swadaya agar mitra Gojek dapat mengakses layanan perbankan. Lebih kurang terdapat 200.000 mitra Gojek, terutama pengendara Gojek yang sudah memiliki tabungan, dan 4.000 orang memiliki asuransi.Pada tahun ini, Gojek meningkatkan kerja sama. Mitra Gojek tidak hanya memiliki tabungan dan asuransi, tetapi juga bisa mengakses kredit kepemilikan rumah (KPR), tabungan haji, dan tabungan umrah. "Dengan menyisihkan Rp 42.000 per hari, mitra Gojek bisa memiliki rumah. Agar bisa umrah dan ibadah haji, mitra Gojek dapat menyisihkan masing-masing Rp 25.000-Rp 35.000 per hari dan Rp 15.000-Rp 30.000 per hari," katanya. Nadiem menambahkan, tidak banyak sektor informal, termasuk pengendara Gojek, yang bisa mengakses layanan perbankan. Melalui kemitraan dengan perbankan, mereka diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi, memiliki rumah, dan melaksanakan ibadah haji.Handayani mengemukakan, BTN bersama Gojek telah melakukan proyek percontohan kemitraan tersebut. Mitra Gojek yang mengajukan KPR dalam proyek percontohan sebanyak 1.600 pengendara Gojek.Dari jumlah itu, yang sudah menabung sebanyak 1.200 orang dan yang sudah lolos asesmen KPR 972 orang. Mereka yang lolos bisa mendapatkan KPR bersubsidi atau mendirikan rumah di tanah sendiri. (HEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000