Keuangan Syariah Masih Perlu Sosialisasi
SEMARANG, KOMPAS — Keuangan syariah merupakan keuangan yang inklusif dan dapat dimanfaatkan semua orang. Keuangan syariah juga dapat memberikan solusi yang belum dapat dipecahkan oleh keuangan konvensional. "Keuangan syariah untuk semua orang. Perlu sosialisasi lebih banyak agar keuangan syariah semakin dikenal," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad ketika membuka Keuangan Syariah Fair di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (12/5). Per Februari, total aset keuangan syariah, tidak termasuk saham syariah, sebesar Rp 897 triliun. Paling besar adalah aset perbankan sebesar Rp 355 triliun dan industri keuangan nonbank Rp 90 triliun. Pangsa pasar keuangan syariah sebesar 5,18 persen. Menurut Muliaman, pelaku industri keuangan syariah juga harus mengembangkan diri, seperti mengembangkan digital, agar tidak tertinggal dengan industri keuangan konvensional. Peran industri keuangan syariah semakin penting karena permintaan masyarakat pun semakin bertambah terhadap produk keuangan syariah dan jasa keuangan syariah. "Ada hubungan timbal balik antara pengembangan industri keuangan syariah dan kesejahteraan masyarakat," kata Muliaman. Dia menambahkan, semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, semakin tinggi pula kebutuhan masyarakat terhadap produk syariah.Solusi keuangan Anggota DK OJK, Firdaus Djaelani, mengatakan, keuangan syariah dapat memberikan solusi yang belum dapat diberikan keuangan konvensional. "Misalnya, jika pada keuangan konvensional diperlukan uang muka untuk membeli rumah atau motor, sementara ada orang yang tidak memiliki uang muka, dapat diatasi dengan mencari pembiayaan dari keuangan syariah," kata Firdaus. Dalam kesempatan tersebut, diperkenalkan juga berbagai produk keuangan syariah. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia meluncurkan produk reksa dana berbasis sukuk pada kesempatan ini. "Reksa dana ini cocok untuk investor pemula, imbal hasilnya lebih besar daripada deposito, portofolionya ditempatkan pada sukuk jangka pendek yang tidak bergejolak," kata Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia Legowo Kusumonegoro. Reksa dana ini merupakan reksa dana syariah pertama yang memberikan dividen kepada investornya. Minimum pembelian reksa dana ini hanya Rp 10.000. Sementara itu, XL Axiata dan Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha (Amanah Gita) bekerja sama untuk memberikan kemudahan akses masyarakat agar dapat membeli asuransi syariah. Calon nasabah dapat membeli asuransi dengan menggunakan fasilitas dompet digital. (joe)