logo Kompas.id
EkonomiCitibank Optimistis IHSG Terus...
Iklan

Citibank Optimistis IHSG Terus Menguat

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Citibank Indonesia menaikkan perkiraan Indeks Harga Saham Gabungan karena faktor-faktor positif yang akan mendorong penguatan. Namun, faktor risiko justru lebih banyak berasal dari kawasan."Ada tiga faktor yang menjadi katalis di bursa, yaitu kenaikan harga komoditas, kemungkinan kenaikan peringkat dari S&P, dan realisasi pajak yang lebih tinggi setelah ada program pengampunan pajak karena basis pembayar pajak yang lebih besar," kata CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi di Jakarta, Senin (15/5).Karena faktor-faktor positif itu, Citibank menaikkan perkiraan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari 5.900 menjadi 6.150 pada akhir tahun. Pada penutupan perdagangan Senin, IHSG ditutup menguat 13 poin atau 0,24 persen menjadi 5.688. Pekan lalu, investor asing mencatatkan pembelian bersih di pasar saham senilai Rp 4,26 triliun. Sejak awal tahun, aliran dana investor asing hingga akhir pekan lalu masih mencatatkan pembelian bersih Rp 28,12 triliun. "Pola gerak IHSG kembali menguat karena arus modal masih terus masuk ditunjang oleh data ekonomi. Data tersebut masih menunjukkan kondisi cukup stabil dan terkendali, tetapi belum menyurutkan minat investasi ke dalam pasar modal Indonesia," kata analis dari Indosurya Mandiri Sekuritas, William Surya. Kinerja Selain memaparkan optimisme terhadap pasar, Batara juga menjelaskan kinerja Citibank pada triwulan I-2017. Laba bersih Citibank Indonesia naik 8,29 persen dari triwulan sama tahun lalu menjadi Rp 686 miliar. Kenaikan laba tersebut ditunjang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 15,73 persen dari periode sama tahun lalu menjadi Rp 1,12 triliun. Citibank juga akan terus meningkatkan pendapatan berbasis biaya sebagai alternatif pendapatan bunga bersih. Porsi pendapatan bunga bersih naik dari 24 persen menjadi 25 persen dari total pendapatan yang diperoleh Citibank. Sementara penyaluran kredit tumbuh tipis sebesar 1,37 persen dalam setahun menjadi Rp 36,9 triliun. "Kredit bermasalah membaik pada triwulan I-2017 menjadi 2,58 persen dari posisi 3,01 persen tahun lalu," kata Batara. Batara mengakui bahwa permintaan kredit pada triwulan I-2017 belum seperti yang diharapkan. Mengacu pada rencana besar Otoritas Jasa Keuangan yang mematok pertumbuhan kredit pada angka 9-12 persen, Citibank pada awalnya menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 11 persen. Citibank kemungkinan akan merevisi target kredit tersebut hanya menjadi satu angka. "Hal itu karena, selain permintaan rendah, pada tiga bulan pertama 2017 tercatat banyak terjadi refinancing," ujar Batara. Perusahaan banyak melakukan refinancing karena menekan biaya kredit. (JOE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000