logo Kompas.id
EkonomiBisnis Penyewaan Menara...
Iklan

Bisnis Penyewaan Menara Menjanjikan

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Bisnis penyewaan menara untuk kepentingan telekomunikasi tetap menjanjikan keuntungan seiring tumbuhnya industri telekomunikasi. Meski demikian, pembangunan menara juga perlu diiringi dengan pemberian pemahaman kepada masyarakat."Dinamika industri telekomunikasi saat ini positif. Hampir tidak ada lagi operator telekomunikasi yang membangun menara sendiri, tetapi selalu alih daya ke perusahaan seperti kami," kata Direktur Keuangan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk Helmy Yusman Santoso dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Rabu (17/5), di Jakarta.Tahun 2016, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk membangun sekitar 1.600 menara dan mendapatkan sekitar 699 kolokasi atau penyewaan baru dari menara yang sudah terbangun. Adapun pendapatan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk tahun 2016 mencapai Rp 3,8 triliun dengan laba bersih sekitar Rp 1,3 triliun. Dari jumlah tersebut, dividen yang dibagikan sebesar Rp 995 miliar.Helmy mengatakan, semua operator telekomunikasi di Indonesia telah menjadi penyewa menara yang mereka bangun. Hal itu berpengaruh terhadap pertumbuhan pembangunan menara yang didominasi pesanan operator telekomunikasi. Hingga 31 Maret, lanjut Helmy, pihaknya memiliki 12.946 lokasi menara telekomunikasi yang melayani 21.506 penyewa.Menurut Helmy, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk selama ini dan ke depannya hanya membangun menara berdasarkan pesanan dari operator telekomunikasi. Mereka tidak membangun menara berdasarkan spekulasi. Kerja sama dengan operator telekomunikasi berupa kontrak jangka panjang, biasanya 10 tahun yang bisa diperpanjang lagi. "Aset kami tergolong unik berupa menara dengan risiko yang minimal," ujar Helmy.Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk Herman Setya Budi mengatakan, untuk 2017, pihaknya menargetkan membangun 1.250 menara baru dan menambah 1.250 kolokasi baru. Untuk membangun satu menara diperlukan biaya rata-rata Rp 1,2 miliar. Karena itu, belanja modal yang disiapkan pada 2017 sekitar Rp 2 triliun sampai Rp 2,5 triliun. "Penyewa menara kami dari semua operator telekomunikasi. Yang cukup besar adalah Telkomsel, XL, dan Indosat Ooredoo," kata Herman.Menurut Herman, membangun menara tidaklah mudah. Kendala yang biasa dihadapi di lapangan adalah persepsi masyarakat bahwa sinyal dari menara telekomunikasi akan mengganggu kesehatan. Kendala berikutnya adalah pemerintah daerah menerbitkan aturan tersendiri, sementara peraturan mengenai pembangunan menara telekomunikasi telah diatur dalam Peraturan Bersama 3 Menteri Tahun 2009. (NAD)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000