logo Kompas.id
EkonomiSatelit Dipakai untuk Industri
Iklan

Satelit Dipakai untuk Industri

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah mengarahkan penggunaan satelit untuk mendukung aktivitas sektor industri dan percepatan akses komunikasi di jaringan lebar pita. Para pelaku bisnis satelit juga bersiap untuk meluncurkan satelit generasi baru menjelang berakhirnya masa pakai satelit lama. "Pertumbuhan industri satelit cukup bagus. Saya menghadiri konferensi yang sama dua tahun lalu, tetapi inti diskusi sebatas membicarakan wacana pemakaian untuk menunjang aktivitas pelanggan sehari-hari. Kini, saya berharap wacana itu dapat direalisasikan," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di sela-sela konferensi internasional pelaku bisnis satelit tingkat Asia Pasifik 2017, Rabu (17/5), di Jakarta. Menurut dia, satelit telekomunikasi bisa mendukung kebijakan rencana lebar pita Indonesia 2014-2019. Kebijakan itu diimplementasikan melalui Proyek Jaringan Tulang Punggung Palapa Ring. Proses pembangunan jaringan sedang dikerjakan dan ditargetkan selesai tahun 2018. Pengurus Asosiasi Satelit Seluruh Indonesia (ASSI), Danny Wijanarko, mengungkapkan, model bisnis satelit mengalami perubahan ke arah data internet. Hal ini sebenarnya menguntungkan pelaku industri yang bergerak di bidang konten digital.Pada saat bersamaan perusahaan patungan Indosat Ooredoo dan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) menandatangani kesepakatan kerja sama pembelian satelit dari China Great Wall Industry Corporation. Saham Indosat Oredoo sebesar 35 persen dan PSN 65 persen di PSNS. Satelit Palapa Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli menyebutkan, pihaknya mempunyai satelit Indosat Palapa D yang mengorbit di 113 bujur timur selama kurun waktu 2009-2020. Satelit Palapa N-1 dari China Great Wall Industry Corporation akan dipakai menggantikan satelit Palapa D. Nilai investasi Palapa N-1 sebanyak 200 juta dollar AS. China Great Wall Industry Corporation akan memberikan talangan dana selama proses perakitan. Satelit Palapa N-1 akan digunakan untuk konsumen industri, seperti perbankan dan perminyakan. Kepala Subdirektorat Manajemen Satelit Kementerian Komunikasi dan Informatika Mulyadi mengatakan, langkah yang dilakukan Indosat Ooredoo masih dalam koridor hukum meski slot 113 bujur timur dipakai atas nama Indosat Ooredoo dengan Palapa D. CEO PT PSNS Indri Prijatmodjo mengatakan, teknologi high throughput satellite yang diterapkan untuk Palapa N-1 menjadikan kapasitas lebih besar untuk melayani kebutuhan penyiaran di Indonesia dengan kebutuhan daya yang lebih rendah. Satelit ini akan mengorbit tepat di atas Pontianak setelah diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di China pada akhir 2019 dengan skema in orbit delivery atau diserahkan dari pembuat setelah satelit berada di orbit edarnya. "Satelit adalah bisnis dengan risiko tinggi sehingga kami siap dengan asuransinya," kata Indri.PT PSN berencana untuk meluncurkan satelit PSN 6 pada akhir tahun 2018 dari Amerika Serikat. Menurut Group Head Government Relations Indosat Fajar Aji Suryawan, prioritas pertama dari satelit baru ini adalah melanjutkan layanan yang diterima oleh konsumen yang ada. (MED/ELD)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000