logo Kompas.id
EkonomiHarga Listrik dari Panas Bumi ...
Iklan

Harga Listrik dari Panas Bumi Mahal

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Harga listrik dari panas bumi di Indonesia masih terbilang mahal atau di atas harga rata-rata biaya pokok penyediaan listrik nasional. Dengan ongkos 5 juta dollar AS atau setara Rp 65 miliar per megawatt, harga jual listrik panas bumi dari pengembang ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bisa di atas 10 sen dollar AS per kilowatt jam. Pihak swasta juga kesulitan mendapat pinjaman bank untuk pengembangan listrik panas bumi. Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia Abadi Poernomo mengatakan, rata-rata tingkat pengembalian investasi (IRR) di sektor listrik tenaga panas bumi di Indonesia adalah 12 persen hingga 14 persen. Dengan IRR 12 persen, kata Abadi, harga jual listrik tenaga panas bumi bisa mencapai dua digit sen dollar AS per kilowatt jam (kWh). Itu setara dengan serendahnya Rp 1.300 per kWh dengan kurs Rp 13.000 per dollar AS. Adapun biaya pokok penyediaan tenaga listrik nasional pada 2016 sebesar Rp 983 per kWh."Yang menjadi masalah bagi pengembang listrik swasta adalah finansial. Kami kesulitan mendapat pinjaman dari bank dengan bunga rendah dan tenor panjang. Berbeda dengan pengembang listrik panas bumi dari BUMN," kata Abadi dalam konferensi pers menjelang Pameran dan Konvensi Panas Bumi Indonesia 2017, Kamis (18/5), di Jakarta.Abadi menambahkan, pengembang swasta biasanya mendapat pinjaman bank dengan bunga tinggi dan masa pinjaman pendek. Adapun pengembang listrik panas bumi dari BUMN bisa mendapat pinjaman dengan bunga rendah dan masa pinjaman mencapai 20-30 tahun. Pinjaman bank Ia berharap pemerintah bisa membantu mendukung kemudahan pengembangan listrik panas bumi swasta untuk mendapat pinjaman bank berbunga rendah dengan masa pinjaman panjang.Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rida Mulyana mengatakan, pemerintah sudah berusaha keras untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber panas bumi menjadi listrik. Saat ini, dari potensi panas bumi 29.000 megawatt, baru 1.600 megawatt yang sudah dimanfaatkan. Pada 2025, pemerintah menargetkan pemanfaatan panas bumi bisa mencapai 7.200 megawatt.Menurut Rida, ada empat kendala pengembangan panas bumi di Indonesia. Pertama adalah kapasitas sumber daya manusia di sektor panas bumi belum memadai. Kedua, proses bisnis yang masih rumit, seperti perizinan dan regulasi. Ketiga adalah finansial dan penentuan tarif, serta keempat adalah teknologi. (APO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000