Pertumbuhan Kredit ke Sektor Perikanan Stagnan
JAKARTA, KOMPAS — Prospek industri kelautan dan perikanan dinilai masih sangat besar. Namun, pembiayaan perbankan terhadap sektor tersebut hingga kini masih stagnan di bawah 1 persen dari total kredit perbankan. Diperlukan terobosan untuk memastikan keberpihakan perbankan terhadap sektor usaha ketahanan pangan tersebut.Hal itu terungkap dalam Dialog Kredit di Sektor Maritim dan Perikanan yang diadakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Kamis (18/5). Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengemukakan, kredit perikanan yang masih minim perlu menjadi perhatian di tengah target pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Direktur Pengawasan Bank Otoritas Jasa Keuangan Irnal Fiscallutfi mengakui, penyaluran kredit kelautan dan perikanan belum sesuai harapan. Sepanjang tahun 2016, penyaluran kredit perikanan hanya Rp 10,28 triliun atau 0,23 persen dari total kredit perbankan Rp 4.410,59 triliun. Tahun 2017, total penyaluran kredit perbankan diprediksi Rp 4.995,14 triliun. Dari jumlah itu, porsi kredit sektor kelautan dan perikanan hanya Rp 16,6 triliun atau 0,03 persen.Dominasi perdagangan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perikanan pada 2016 hanya Rp 1,14 triliun atau 1,2 persen dari total KUR sekitar Rp 100 triliun. Penyaluran KUR masih didominasi sektor perdagangan, yakni 66 persen. Irnal mengemukakan, pemerintah telah menargetkan penyaluran KUR tahun ini mencapai Rp 106,4 triliun. Dari jumlah itu, penyaluran ke sektor produksi utama, yakni pertanian, serta kelautan dan perikanan diwajibkan minimal 40 persen dari total alokasi KUR. "Tidak boleh terulang lagi penyaluran KUR didominasi oleh perdagangan," kata Irnal. Pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan terus didorong antara lain melalui program Jangkau, Sinergi, dan Guideline (Jaring) yang telah diikuti 15 bank mitra. Tercatat ada 47 bank yang siap menyalurkan kredit Jaring kelautan dan perikanan tahun ini. Pengembangan program Jaring membutuhkan dukungan infrastruktur yang kuat. (LKT)
