logo Kompas.id
EkonomiUni Emirat Arab Tingkatkan...
Iklan

Uni Emirat Arab Tingkatkan Investasi di Indonesia

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Uni Emirat Arab berencana meningkatkan investasi di Indonesia dengan menambah investasi di sektor energi baru terbarukan. Sejalan dengan rencana ini, investasi UEA yang semula kurang dari 2 miliar dollar AS menjadi 5 miliar dollar AS. Rencana penambahan investasi itu disampaikan delegasi UEA yang dipimpin Menteri Energi UEA Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/5). Presiden menyampaikan apresiasinya atas kedatangan delegasi UEA. "Saya percaya, pasar energi global saat ini sedang mengalami sejumlah transformasi. Tentunya, energi terbarukan semakin dapat diterima dan dipahami mulai sekarang," kata Presiden di hadapan delegasi UEA, kemarin di Jakarta. Selain Menteri Energi Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei, hadir pada pertemuan antara lain Duta Besar UEA untuk Indonesia Mohammed Abdulla Al Ghafli, Direktur Ekonomi dan Urusan Perdagangan Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UEA Fahad Obaid Al Taffag, Chief Executive Officer Mubadala Petroleum Bakheet Al Katheeri, Penasihat Pemasaran dan Perdagangan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) Mubarak Suhail Al Ketbi, dan Direktur Hubungan Pemerintahan Pelabuhan Dunia Dubai Omar Al Muhairy.Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Dubes RI untuk UEA Husin Bagis, dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar. Arcandra mengatakan, pertemuan kedua pihak berlangsung positif. Ada keinginan dari kedua pihak untuk menjalin kerja sama di sektor hulu. Bukan hanya investasi di Indonesia, UEA juga mengundang PT Pertamina (Persero) untuk berinvestasi di Abu Dhabi dan Dubai. Pada saat yang sama, UEA meminta adanya jaminan investasi mereka di Indonesia. Perlindungan investasi tersebut merupakan pintu masuk kerja sama internasional antarkedua negara.Menurut Arcandra, permintaan jaminan perlindungan bagi investasi tersebut wajar, sebagaimana dilakukan Indonesia kepada negara-negara lain. "Bentuk perlindungan investasi yang diberikan adalah jaminan bahwa tidak akan ada nasionalisasi perusahaan," kata Arcandra.Menggerakkan ekonomi Pemerintah yakin, investasi UEA tersebut dapat menggerakkan perekonomian nasional, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Investasi yang masuk ke Indonesia, kata Arcandra, bukan hanya mengenai uang masuk, melainkan juga menyangkut upaya untuk menggerakkan perekonomian nasional. Prinsipnya, setiap kerja sama selalu menguntungkan bagi kedua pihak. Selain di sektor energi, Indonesia dan UEA berencana menjalin kerja sama pengelolaan pelabuhan. UEA, yang dinilai berpengalaman dalam mengelola Pelabuhan Dubai, akan bekerja sama dengan PT Pelindo III. Catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal sampai akhir 2016, investasi asing yang ada di Indonesia paling besar berasal dari Singapura yang disusul Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, dan Hongkong. Adapun UEA menempati urutan ke-22 dengan investasi di 22 proyek di sejumlah tempat di Indonesia. (NDY/INA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000