logo Kompas.id
EkonomiPotensi Waralaba Nasional...
Iklan

Potensi Waralaba Nasional Masih Besar

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Potensi perkembangan waralaba nasional sangat besar. Teknologi digital, gaya hidup, dan pertanian bisa menjadi penopang pertumbuhan bisnis tersebut.Hal itu mengemuka dalam seminar waralaba internasional dalam Internasional Franchise Conference 2017, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (20/5). Hadir sebagai pembicara adalah Ketua CEO Emeritus Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukandar, CEO Asia Wide Albert Kong, dan Kepala Konsultan Dirextion Strategy Consulting Jahja B Soenarjo.Anang mengatakan, perkembangan teknologi digital berperan dalam pertumbuhan waralaba. Waralaba berbasis aplikasi dan pemasaran waralaba melalui teknologi digital terus berkembang. "Penjualan produk waralaba bisa dilakukan melalui aplikasi pemesanan transportasi, seperti Gojek dan Grab. Pemasaran produk waralaba juga telah menggunakan laman-laman pemasaran," ujarnya.Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, saat ini terdapat 700 jenis waralaba dengan 25.000 gerai di Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 63 persen adalah waralaba nasional dan lokal, sedangkan sisanya asing. Omzet waralaba mencapai Rp 172 triliun per tahun dan diperkirakan naik 10 persen per tahun. Bisnis waralaba menyerap 90.000 tenaga kerja.Albert Kong mengemukakan, pertumbuhan waralaba di dunia sangat pesat. Dalam lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhannya mencapai 100 waralaba di sejumlah negara. Pertumbuhan waralaba juga mengikuti perkembangan gaya hidup masyarakat dan karakteristik pasar, terutama generasi muda yang akrab dengan teknologi digital. Pertumbuhan juga mengikuti tren konsumsi dan pangan sehat, serta ekonomi hijau yang berkelanjutan. "Salah satu kelemahan pelaku waralaba adalah pada manajemen usaha. Hal itu sebenarnya dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknologi. Teknologi dapat membantu mengelola kasir, stok, pembukuan, analisis usaha, dan bahkan mengetahui minat konsumen terhadap suatu produk," katanya.Sementara itu, Jahja B Soenarjo menyatakan, transformasi bisnis di tengah digitalisasi perlu dilakukan, termasuk waralaba. Belakangan ini, mulai tumbuh waralaba yang khusus berbasis pesanan digital. Mereka tidak perlu lagi gerai dan karyawan pengelola gerai. "Mereka hanya memiliki rumah produksi yang dikelola oleh sejumlah karyawan. Peluang usaha seperti itu akan terus berkembang ke depan karena lebih efisien," ujarnya. (HEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000