logo Kompas.id
EkonomiInvestor Bertumpu pada...
Iklan

Investor Bertumpu pada Fundamen

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPASPasar modal Indonesia tidak terlalu terpengaruh oleh ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat pada akhir perdagangan, Jumat (26/5). Para investor tetap melihat potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang dan kondisi fundamennya hari ini walaupun tetap memperhatikan perkembangan sosial dan keamanan. IHSG ditutup menguat 0,23 persen atau 13 poin menjadi 5.716. Sejak pagi, IHSG sudah dibuka menguat. Volume perdagangan tercatat sebesar 7,91 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,66 triliun. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar Rp 30,5 miliar di pasar negosiasi dan pasar reguler. "Pasar kelihatannya sudah imun terhadap dampak kejadian seperti di Kampung Melayu," kata Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang. Ketika terjadi ledakan bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, tahun lalu, IHSG turun tak terlalu banyak dan bahkan kembali menguat dengan cepat. Pelemahan IHSG terlama, yakni selama satu pekan, terjadi ketika ada ledakan di lantai bawah tempat parkir gedung Bursa Efek Indonesia pada 2000.Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Taye Shim menjelaskan, keadaan ekonomi makro Indonesia tetap menguntungkan bagi perusahaan. Kebijakan pun terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Keputusan lembaga pemeringkat Standard & Poor\'s untuk menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi layak investasi akan mendorong biaya kredit menjadi semakin rendah dan membuka pintu ke basis investor yang lebih luas," kata Shim.Menjaga momentumMengingat banyak faktor positif tersebut, beberapa perusahaan sekuritas menaikkan target pencapaian IHSG akhir tahun mendatang. Bahana Sekuritas telah menaikkan target dari 6.000 menjadi 6.300. Bahana juga memperkirakan imbal hasil obligasi pemerintah akan turun dari 6,9 persen menjadi 6,5 persen. Sementara itu, Mirae Asset menaikkan target dari 5.963 menjadi 6.241.Perbaikan iklim investasi masih perlu dilakukan untuk menjaga momentum. Hingga pekan ini, dana segar yang masuk ke pasar saham sekitar Rp 28 triliun. Itu jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu. Investor diharapkan tidak hanya berinvestasi pada portofolio yang mudah dialihkan, tetapi juga berinvestasi dengan horizon waktu yang lebih panjang."Harus diikuti dengan perbaikan di sana-sini, misalnya masalah birokrasi sehingga berbisnis lebih mudah. Kalau tidak, investor hanya masuk ke pasar finansial yang orientasinya jangka pendek. Selain itu, masalah keamanan dan stabilitas politik harus dibenahi," kata analis Binaartha, Reza Priyambada.Sementara itu, nilai tukar rupiah kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate yang diterbitkan Bank Indonesia justru menguat menjadi Rp 13.295 dari posisi sebelum libur Rp 13.316 per dollar AS. Di pasar tunai, rupiah diperdagangkan pada posisi Rp 13.295, naik dari Rp 13.311 Rabu lalu. (JOE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000